Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag - Hallo semua Bengkel Karya Prima Motor, Pada Postingan kali ini yang berjudul Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel List DTC, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.
Judul : Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
link : Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
Scanner mobil ini tak tebus dengan mahar 3 jutaan tahun 2017. Sekarang mah harganya sudah lebih tinggi lagi. Inget ya belum termasuk hp-nya ya. Jadi dapetnya software dan soket OBD.
Dah langsung coba lihat dulu aja ya lurr..
Untuk menggunakan scanner ini pada mobil Toyota, kadang kita dipaksa untuk mengenal tentang sales modelnya.
Maksudnya?
Setiap merk mobil mempunyai nomer model untuk setiap tipenya. Cuman kebanyakan dari kita tahu namanya aja. Contoh aja ya pada Toyota dan Daihatsu
Emang kenapa kalau versinya lebih tinggi atau lebih rendah?
Misal versi punya sobat V.49, artinya scanner sobat lebih kekinian. Jadi pas dipakai untuk mobil yang keluaran baru bisa masuk. Kalau versinya lebih rendah, kita akan kesulitan untuk masuk ke mobil yang lebih baru.
Contoh punyaku ini karena ga saya update, ga bisa scan dengan lengkap untuk avanza dual vvti.
Oke lanjut...
Setelah menunggu beberapa saat, akan ada beberapa pilihan. Jangan bingung ya lurr. Pilih aja kalau soketmu 16 PIN. Untuk area umumnya pakai (Europe and Other). Kalau salah pilih area japan, ga bakalan bisa masuk-masuk. Kecuali sampeyan lagi ngerjain Alphard.
16 PIN DLC maksudnya adalah Data Link Connector dengan jumlah 16 PIN. Kalau maksud yang lain seperti 17 Toyota atau 22 PIN Toyota itu yang model lama
Jadi sudah paham lurr?
Kalau yang sudah saya coba, di tipe seperti Innova 2.4, atau di Honda kita bisa pilih dengan Automatically Search. Maka nanti secara otomatis akan membaca nomer rangka dari mobil. Dan tanya ke kita, mobilnya ini apa bukan.
Hanya saja di mobil Avanza belum bisa. Jadi mau ga mau menggunakan Mannually Sellect.
Karena pemilihan secara manual, kita mesti cermati satu persatu. Pilih *** dan masuk ke F65# dan memilih tahun untuk kendaraanya. Kebetulan mobil yang saya tes adalah mobil tahun 2013.
Maksudnya Up to 04/2014 adalah mobil Avanza model F65 sampai dengan tahun 2014.
Selanjutnya ada 3 pilihan yaitu Quick Test, System Scan dan System Selection.
Apabila rekan semua ingin memeriksa keseluruhan sistem mobil, anda bisa menggunakan Quick Test atau System Scan. Untuk keduanya hampir mirip sebenarnya, cuman kalau sistemnya banyak, memakan waktu cukup lama. Jadi harus cukup sabar.
Kalau kita sudah tahu sistem yang kita tuju, saya anjurkan menggunakan system selection saja. Disitu kita bisa langsung ke menu ABS atau Engine misalnya.
Saat ini yang saya coba adalah Quick Test, Karena saya ingin tahu sistem apa saja yang ada di AVANZA ini.
Setelah saya quick Test ternyata ada 5 sistem yang terbaca pada mobil avanza ini. Yaitu Engine, ECT, ABS/VSC/TRC, EMPS dan SRS Airbag. Saya akan bahas di topik lain.
Pada quick test ini akan ditunjukkan sistem mana saja yang mengalami masalah.
Selanjutnya, sampeyan bisa masuk ke Engine dan membaca Fault Code.
Apasih Fault Code?
Fault Code adalah kode kesalahan yang di tanam dalam control unit. Kode-kode ini untuk saat ini sudah di standarisasi untuk saat ini, contohnya diawali dengan P misal P0001, dll. Nanti saya coba bahas lebih detail.
Karena mobil tidak bermasalah pada engine, maka mobil tidak menunjukkan fault.
Terus kalau mobil ada fault harus gimana?
Jangan langsung ganti ya sensornya, pastiin dulu apa benar sensornya yang rusak, atau malah yang putus kabelnya. Saran saya catat dulu dan coba untuk dihapus.
Fokus ke penggunaan scanner dulu ya, Saat membuka data stream, kita diminta manual select atau memilih semua. Maksudnya adalah kalau manual select kita sudah tahu data apa saja yang ingin kita lihat. Misal hanya ingin merlihat rpm, ECT, Tekanan, dll.
Jaman dulu, susahnya tanpa data stream. Untuk melihat sensor kerja bener aja harus ukur-ukur dan ga ada jalan lain.
Apa sekarang tidak perlu ukur-ukur sensor?
Tetap perlu lah kemampuan itu, untuk memastikan komponen rusak apa engga. Jangan main ganti barang ya! Tetapi dengan data stream dan mengingatnya, sobat bisa melihat apakah sensor itu fungsi atau tidak
Salam kunci
Judul : Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
link : Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
Cara Menggunakan Scanner Mobil pada Toyota Avanza - Scanner Easy Diag
Lurr...udah tahu cara menggunakan scanner mobil belum? Kalau belum, saya mau sharing nih cara pakainya. Mobil yang tak coba mobil Toyota Avanza Veloz dan scannernya easy diag.
Scanner mobil ini tak tebus dengan mahar 3 jutaan tahun 2017. Sekarang mah harganya sudah lebih tinggi lagi. Inget ya belum termasuk hp-nya ya. Jadi dapetnya software dan soket OBD.
Kenapa mesti tahu cara menggunakan scanner mobil?
Sebagai montir modern, kita dituntut harus mengikuti teknologi. Karena mobil yang kita kerjakan semakin canggih, Dan untuk menangani mobil-mobil tersebut, kita perlu menggunakan scanner mobil. Ga bisa kalau lagi ngerjain mobil yang sudah elektronik tebak-tebakan. Apalagi komputer di mobil udah makin banyak.Dah langsung coba lihat dulu aja ya lurr..
Untuk menggunakan scanner ini pada mobil Toyota, kadang kita dipaksa untuk mengenal tentang sales modelnya.
Maksudnya?
Setiap merk mobil mempunyai nomer model untuk setiap tipenya. Cuman kebanyakan dari kita tahu namanya aja. Contoh aja ya pada Toyota dan Daihatsu
- F600 kode model milik Daihatsu Xenia 1.0 keluaran awal
- F601 kode model milik Daihatsu Xenia 1.3 dan Avanza 1.3 keluaran awal
- F602 kode model milik Toyota Avanza 1.5 keluaran awal
- F650 kode model milik Daihatsu Xenia 1.0
- F651 kode model untuk Avanza 1.3
- F652 kode model untuk Avanza 1.5
- F653 kode model untuk Avanza 1.3
- F654 kode model untuk Avanza 1.5
Memasang socket OBD
Mobil-mobil dewasa ini, menggunakan socket OBD, atau OBD II tepatnya. Ciri-cirinya, adalah 16 pin dan sejauh saya amati, kebanyakan dibawah steer. Ada yang meletakkannya di dekat pangkal pedal rem, ada yang dekat handle kap motor. Hanya beberapa mobil yang meletakkanya selain di tempat itu, yang saya jumpain di mobil citroen di consul tengah.Memulai Scan
Untuk memulai Scan, buka aplikasi dari tablet atau smartphone sampeyan. Pilih merk mobil dan akan ada pilihan Versi dari software scanner. Ditempat saya tertulis Toyota V48.82, mungkin punyamu beda lurr..Emang kenapa kalau versinya lebih tinggi atau lebih rendah?
Misal versi punya sobat V.49, artinya scanner sobat lebih kekinian. Jadi pas dipakai untuk mobil yang keluaran baru bisa masuk. Kalau versinya lebih rendah, kita akan kesulitan untuk masuk ke mobil yang lebih baru.
Contoh punyaku ini karena ga saya update, ga bisa scan dengan lengkap untuk avanza dual vvti.
Oke lanjut...
Setelah menunggu beberapa saat, akan ada beberapa pilihan. Jangan bingung ya lurr. Pilih aja kalau soketmu 16 PIN. Untuk area umumnya pakai (Europe and Other). Kalau salah pilih area japan, ga bakalan bisa masuk-masuk. Kecuali sampeyan lagi ngerjain Alphard.
16 PIN DLC maksudnya adalah Data Link Connector dengan jumlah 16 PIN. Kalau maksud yang lain seperti 17 Toyota atau 22 PIN Toyota itu yang model lama
Dahulu kala sebelum ada socket OBD II, Toyota menggunakan socket dengan jumlah pin 17 dan 22. Contoh Mobil Corrola tahun 90 an, itu terdapat socket 22 pin di dekat mesin.
Jadi sudah paham lurr?
Selanjutnya memilih model
Terdapat dua mode yaitu Automatically Search dan Manually Sellect.Kalau yang sudah saya coba, di tipe seperti Innova 2.4, atau di Honda kita bisa pilih dengan Automatically Search. Maka nanti secara otomatis akan membaca nomer rangka dari mobil. Dan tanya ke kita, mobilnya ini apa bukan.
Hanya saja di mobil Avanza belum bisa. Jadi mau ga mau menggunakan Mannually Sellect.
Karena pemilihan secara manual, kita mesti cermati satu persatu. Pilih *** dan masuk ke F65# dan memilih tahun untuk kendaraanya. Kebetulan mobil yang saya tes adalah mobil tahun 2013.
Maksudnya Up to 04/2014 adalah mobil Avanza model F65 sampai dengan tahun 2014.
Kalau dicari-cari ga ketemu, mungkin sampeyan salah area negara tadi.
Selanjutnya ada 3 pilihan yaitu Quick Test, System Scan dan System Selection.
Apabila rekan semua ingin memeriksa keseluruhan sistem mobil, anda bisa menggunakan Quick Test atau System Scan. Untuk keduanya hampir mirip sebenarnya, cuman kalau sistemnya banyak, memakan waktu cukup lama. Jadi harus cukup sabar.
Kalau kita sudah tahu sistem yang kita tuju, saya anjurkan menggunakan system selection saja. Disitu kita bisa langsung ke menu ABS atau Engine misalnya.
Saat ini yang saya coba adalah Quick Test, Karena saya ingin tahu sistem apa saja yang ada di AVANZA ini.
Setelah saya quick Test ternyata ada 5 sistem yang terbaca pada mobil avanza ini. Yaitu Engine, ECT, ABS/VSC/TRC, EMPS dan SRS Airbag. Saya akan bahas di topik lain.
Pada quick test ini akan ditunjukkan sistem mana saja yang mengalami masalah.
Membaca Fault Code
Selanjutnya, sampeyan bisa masuk ke Engine dan membaca Fault Code.Apasih Fault Code?
Fault Code adalah kode kesalahan yang di tanam dalam control unit. Kode-kode ini untuk saat ini sudah di standarisasi untuk saat ini, contohnya diawali dengan P misal P0001, dll. Nanti saya coba bahas lebih detail.
Karena mobil tidak bermasalah pada engine, maka mobil tidak menunjukkan fault.
Terus kalau mobil ada fault harus gimana?
Jangan langsung ganti ya sensornya, pastiin dulu apa benar sensornya yang rusak, atau malah yang putus kabelnya. Saran saya catat dulu dan coba untuk dihapus.
Membaca Data Stream
Selanjutnya adalah membaca Data Stream, Apa sih Data Stream? Yang jelas adalah data-data pembacaan sensor yang ditampilkan secara real time. Kalau ibarat orang koma ya alat yang membaca tekanan darah berapa, detak jantung berapa, dll.Fokus ke penggunaan scanner dulu ya, Saat membuka data stream, kita diminta manual select atau memilih semua. Maksudnya adalah kalau manual select kita sudah tahu data apa saja yang ingin kita lihat. Misal hanya ingin merlihat rpm, ECT, Tekanan, dll.
Jaman dulu, susahnya tanpa data stream. Untuk melihat sensor kerja bener aja harus ukur-ukur dan ga ada jalan lain.
Apa sekarang tidak perlu ukur-ukur sensor?
Tetap perlu lah kemampuan itu, untuk memastikan komponen rusak apa engga. Jangan main ganti barang ya! Tetapi dengan data stream dan mengingatnya, sobat bisa melihat apakah sensor itu fungsi atau tidak
Salam kunci