Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros - Hallo semua Bengkel Karya Prima Motor, Pada Postingan kali ini yang berjudul Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Analisa Keluhan, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.
Judul : Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
link : Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
kemudian oli akan kembali ke bak penampungan oli atau Oil pan ( Karter oli ) namun ada sebagian kecil oli yang akan masuk ke ruang bakar atau masuk ke gas buang tanpa kembali lagi ke oil pan.
Segera setelah mesin dimatikan, oli belum sepenuhnya kembali ke oil pan dari cylinder head, sehingga level oli lebih rendah. Juga saat mengisi oli. Oli butuh waktu untuk sampai pada oil pan. Hasilnya level oli lebih rendah jika level-nya diperiksa segera setelah oli itu dituangkan.
2.Temperatur oli
Saat temperatur oli itu tinggi, oli akan memuai, sehingga level oli menjadi tinggi. Jika temperatur oli rendah karena pemanasan mobil kurang sempurna, viskositas oli menjadi tinggi dan jumlah oli yang kembali masuk ke dalam oil pan dari cylinder head akan berkurang. Akibatnya level oli menjadi rendah.
3. Tempat pemeriksaan
Bila parkir kendaraan di tempat yang miring maka permukaan oli dalam oil pan juga akan miring dan tidak bisa terukur akurat.
Pada mesin diesel, jelaga bercampur dengan oli, maka viskositas oli akan meningkat, kemampuannya terpangkas, dan oli yang melumasi silinder memburuk. Hasilnya, oli yang masuk ke dalam ruang bakar bertambah.
Tujuan pemeriksaan
Jika pembakaran oli mengakibatkan asap putih yang terlihat pada gas buang, aturlah rpm mesin untuk merubah volume asap putih guna memeriksa apakah kebocoran oli terjadi melalui piston ring atau valve guide. Juga, bongkar mesin dan periksa kondisi akumulasi karbon yang terjadi.
Judul : Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
link : Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
Penyebab Konsumsi Oli Mesin Boros
Jumlah oli mesin memang akan berkurang selama mesin bekerja, di dalam mesin oli akan mengalir melalui saluran-salurannya untuk melumasi setiap komponen mesin,kemudian oli akan kembali ke bak penampungan oli atau Oil pan ( Karter oli ) namun ada sebagian kecil oli yang akan masuk ke ruang bakar atau masuk ke gas buang tanpa kembali lagi ke oil pan.
Sumber gambar :Wiki pedia |
Oli yang masuk ke dalam ruang bakar dan gas buang itu kemudian terbakar.
Saluran yang dapat mengurangi jumlah oli
- Jalur yang dilalui oli saat melumasi dinding silinder menuju ruang bakar.
- Jalur yang menuju ruang bakar dari celah antara valve stem dan bushing valve guide
- Jalur melalui oli yang terbawa oleh blow bay gas, lantas disedot masuk ke dalam ruang bakar bersama gas tersebut.
- Jalur yang dilalui oli untuk melumasi bearing turbocharger lewat dari sisi kompresor menuju ruang bakar dan dari sisi turbin menuju gas buang.
Penyebab yang mempengaruhi jumlah konsumsi oli
- Jumlah oli yang masuk ke ruang bakar meningkat karena malfungsi mesin.
- Malfungsi mesin terjadi karena perawatan buruk..
- Jumlah pemakaian oli berubah tergantung dari kebiasaan pemakaian dan cara mengemudi
Hal yang harus diperhatikan saat memeriksa jumlah oli mesin
1. Waktu pemeriksaanSegera setelah mesin dimatikan, oli belum sepenuhnya kembali ke oil pan dari cylinder head, sehingga level oli lebih rendah. Juga saat mengisi oli. Oli butuh waktu untuk sampai pada oil pan. Hasilnya level oli lebih rendah jika level-nya diperiksa segera setelah oli itu dituangkan.
2.Temperatur oli
Saat temperatur oli itu tinggi, oli akan memuai, sehingga level oli menjadi tinggi. Jika temperatur oli rendah karena pemanasan mobil kurang sempurna, viskositas oli menjadi tinggi dan jumlah oli yang kembali masuk ke dalam oil pan dari cylinder head akan berkurang. Akibatnya level oli menjadi rendah.
3. Tempat pemeriksaan
Bila parkir kendaraan di tempat yang miring maka permukaan oli dalam oil pan juga akan miring dan tidak bisa terukur akurat.
Pengukuran Jumlah Pemakaian Oli
1. Level permukaan oli pada oil pan akan berbeda tergantung pada kemiringan kendaraan, temperatur oli serta banyaknya oli yang kembali masuk ke oil pan dari cylinder head. Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi yang sama.Kondisi pemeriksaan level oli
- Level permukaan
- Saat mesin dipanaskan (temperatur air 80 derajat Celsius)
- Ukur level oli lima menit setelah mesin dimatikan..
2. Periode yang diperlukan untuk pengukuran dapat dihitung berdasarkan jarak pemakaian kendaraan selama satu bulan dan jumlah pemakaian olinya.
3. Ukur oli yang dituangkan secara akurat menggunakan gelas ukur.
PERHATIAN:Pengukuran yang dilakukan pelanggan, biasanya memiliki perbedaan besar dan reliabilitas rendah. Karena itu, konsumsi oli perlu diukur secara akurat. Pengukuran itu diperlukan untuk memberikan penilaian apakah jumlahnya sesuai atau tidak berdasarkan hasil pengukuran itu.
Penurunan kwalitas Oli dan keausan komponen mesin
Jika oli dan filter oli tidak diganti secara teratur, oli mesin akan turun mutunya. Jika penurunan mutu ini terjadi, tidak hanya jumlah pemakaian oli yang akan meningkat, tetapi juga akan terjadi peningkatan pengikisan pada bagian dalam mesin. Selanjutnya, jumlah pemakaian olinya juga akan bertambah.
Penurunan mutu oli
Jika oksida, partikel abrasi, jelaga, embun, dan lainnya yang dihasilkan oleh pembakaran bercampur dengan oli, mutu oli akan turun, dan kemurnian dan kemampuan pelumasan bakal turun.Pada mesin diesel, jelaga bercampur dengan oli, maka viskositas oli akan meningkat, kemampuannya terpangkas, dan oli yang melumasi silinder memburuk. Hasilnya, oli yang masuk ke dalam ruang bakar bertambah.
Dibandingkan mesin bensin, solar lebih banyak mengandung belerang dan asam yang terdapat pada gas hasil pembakaran.
Karena itu oli mesin diesel akan lebih mudah turun kualitasnya dibanding oli mesin bensin. Jika waktu ganti oli pada mesin diesel disamakan dengan mesin berbahan bakar bensin, abrasi mesin akan terjadi jauh lebih cepat dari kondisi normal
Keausan komponen internal mesin
Jika valve stem, bushing valve guide, dan seal oli rusak, maka jumlah oli yang masuk ke dalam ruang bakar akan bertambah. Sehingga, konsumsi oli akan meningkat pula.
1. Kebocoran oli melalui piston ring
Jika dinding silinder atau piston ring telah aus, maka kemampuannya untuk mengikis oli (yang menempel pada di dinding silinder) akan berkurang. Sehingga jumlah pemakaian oli akan meningkat.
Jika piston ring dan alur ring-nya aus, kemampuan pemompaan ring itu akan meningkat, sehingga oli yang terpompa masuk ke dalam ruang bakar bakal bertambah. Tentu konsumsi olinya bakal meningkat.
Jika piston ring dan alur ring-nya aus, kemampuan pemompaan ring itu akan meningkat, sehingga oli yang terpompa masuk ke dalam ruang bakar bakal bertambah. Tentu konsumsi olinya bakal meningkat.
2. Kebocoran oli melalui valve guide
Jika valve stem, bushing valve guide, dan seal oli rusak, maka jumlah oli yang masuk ke dalam ruang bakar akan bertambah. Sehingga, konsumsi oli akan meningkat pula.
Metode Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Kebocoran Oli Melalui Piston Ring/Valve Guide
Tujuan pemeriksaan
Jika pembakaran oli mengakibatkan asap putih yang terlihat pada gas buang, aturlah rpm mesin untuk merubah volume asap putih guna memeriksa apakah kebocoran oli terjadi melalui piston ring atau valve guide. Juga, bongkar mesin dan periksa kondisi akumulasi karbon yang terjadi.
2. Pemeriksaan gas buang
Menentukan apakah kebocoran oli terjadi melalui piston ring.
Setelah memanaskan mesin, tingkatkan putaran mesin sekitar 2.000 sampai 3.000 rpm untuk memeriksa status dari gas buang.
Kriteria :
- Asap putih bertambah bila mesin dipacu.
- Asap putih meningkat jika rpm mesin meningkat
- Menentukan apakah kebocoran oli terjadi melalui valve guide.
Setelah memanaskan mesin, biarkan mesin berputar idle selama 5 menit lalu paculah untuk memeriksa status gas buang.
Kriteria penilaian
Asap putih akan keluar selama kurang lebih 30 sampai 60 detik saat mulai dipacu, namun jumlahnya secara perlahan-lahan menurun.
Beberapa hal yang mengakibatkan peningkatan Pemakaian Oli
1. Kondisi pembebanan
Jika jumlah penumpang dan barang meningkat, beban mesin akan meningkat pula. Pedal gas akan ditekan lebih dalam dari biasanya. Tekanan kompresi dan tekanan pembakaran akan meningkat.
Karena kekuatan yang menekan piston atau getaran menjadi lebih besar, maka piston akan miring di dalam silinder atau berubah bentuk, sehingga pelumasan oli akan memburuk.
Karena suhu silinder dan piston meningkat, oli mesin akan menguap dan menyebabkan peningkatan pemakaian oli.
Pada mesin diesel, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan meningkat bila beban bertambah. Maka akan dihasilkan jelaga lebih banyak dan mutu oli pun akan turun cepat.
2. Oli bocor saat pengereman mesin (engine brake) digunakan
Saat menggunakan pengereman mesin, tekanan vakum akan tinggi, sehingga jumlah oli yang masuk ke dalam ruang bakar akan meningkat, dan konsumsi oli pun bertambah.
Ketika pengendaraan di jalan bebas hambatan atau mendaki, kecepatan kendaraan sering diatur dengan melakukan akselerasi, sehingga lebih sering melakukan pengereman mesin, dan konsumsi oli pun bertambah.
3. Kecepatan mesin tinggi
Pada kecepatan mesin tinggi, piston akan bergerak sangat cepat. Sehingga, piston ring akan kesulitan untuk memercikkan oli pelumas ke bagian dalam dinding silinder.
Selain itu, jumlah oli yang dikikis oleh crank shaft juga bertambah, dan suplai oli pun bertambah pula. Hasilnya, jumlah oli yang dikonsumsi pun akan semakin banyak.
4. Untuk kasus kendaraan dengan turbocharger
Jika kendaraan memiliki turbocharger, oli akan menerima temperatur tinggi (sekitar 700 derajat Celsius), sehingga degradasi oli akan lebih cepat. Terlebih lagi, bila turbocharger menerima beban berat, hasilnya konsumsi oli menjadi lebih banyak.