Pemeriksaan Electric Motor Fan
Pemeriksaan Electric Motor Fan - Hallo semua Bengkel Karya Prima Motor, Pada Postingan kali ini yang berjudul Pemeriksaan Electric Motor Fan, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Analisa Keluhan, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.
Judul : Pemeriksaan Electric Motor Fan
link : Pemeriksaan Electric Motor Fan
Motor fan berfungsi untuk mengalirkan udara ke mesin untuk membantu proses pendinginan mesin saat temperatur mesin sudah melebihi temperatur kerja atau ketika beban mesin bertambah seperti saat AC dihidupkan.
Jika motor fan tidak dapat berputar dimana seharusnya mulai bekerja dapat mengakibatkan terjadinya overheat pada mesin dan AC menjadi kurang dingin.
Electric motor fan hanya akan berputar saat dibutuhkan untuk mendinginkan mesin. Temperatur mesin dipantau oleh engine coolant sensor. Saat mesin baru dihidupkan dan suhunya masih dingin, motor fan tidak bekerja sampai temperatur mesin mencapai temperatur kerja.
Motor fan akan ON dan OFF sesuai kebutuhan untuk menjaga temperatur mesin. Motor fan umumnya bekerja saat mesin dalam putaran idle atau mobil dalam kecepatan rendah dan temperatur kerja mesin sudah tercapai.
Pada mobil-mobil modern kecepatan putaran motor fan dapat berubah secara otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin.
Suara motor fan biasanya masih akan terdengar beberapa saat setelah mesin dimatikan, hal tersebut adalah normal. Namun motor fan harus berhenti beberapa menit kemudian setelah mesin dingin.
Motor fan juga akan aktif saat AC dinyalakan walaupun temperatur mesin masih dingin untuk menambah aliran udara melalui kondensor agar mendapatkan efek pendinginan yang maksimal.
Motor fan biasanya tidak dibutuhkan saat mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dimana aliran udara yang mengalir melalui gril mobil cukup tinggi untuk mendinginkan mesin mobil.
Saat temperatur air pendingin melebihi batas temperature switch (umumnya berkisar 90 derajat celcius), maka switch akan tertutup dan mengaktifkan relay yang menyuplai tegangan listrik ke motor fan. Motor kemudian akan terus berputar sampai temperatur air pendingin kembali turun sampai titik dimana temperatur switch akan terbuka. Terbukanya switch akan memutus tegangan listrik ke motor fan. Sistem ini juga menggunakan sirkuit kelistrikan yang terpisah untuk mengaktifkan motor fan saat AC dinyalakan.
Pada teknologi mobil yang terbaru, motor fan di kontrol langsung oleh elctronic control unit. Kerja motor fan diatur oleh powertrain control module (PCM) atau fan control module dengan memanfaatkan input dari berbagai sensor seperti: ambient temperatur, vehicle speed sensor, engine coolant temperature dan sensor-sensor lainnya.
Pada sistem yang menerapkan putaran motor fan yang bervariasi PCM memberikan on-off duty signal ke motor fan ("pulse width modulation") yang mengatur motor fan berputar lebih cepat atau lebih lambat.
Pada sistem yang menerapkan putaran motor fan yang bervariasi, overheat juga dapat terjadi jika putaran motor fan tidak bertambah sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan mesin. Motor fan mungkin hanya bekerja pada putaran rendah saja, dimana kecepatan putaran tersebut tidak dapat memberikan efek pendinginan yang dibutuhkan untuk mencegah mesin overheat.
Pada sistem motor fan dengan variable speed, kecepatan putaran motor fan yang dikontrol oleh PCM berdasarkan input dari berbagai macam sensor. Jika input yang diterima PCM tidak benar akibat beberapa hal seperti kerusakan sensor dan gangguan pada wiring maka PCM tidak dapat mengaktifkan motor fan sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan untuk mendinginkan mesin.
Jika lampu Check Engine menyala dan terdapat kode DTC yang mengarah ke beberapa sensor (terutama kode DTC coolant sensor, air temperature sensor dan vehicle speed sensor), input yang tidak tepat dari sensor-sensor tersebut dapat mempengaruhi kerja dari motor fan.
Untuk mengetahui pada suhu berapa motor fan mulai berputar maka matikan telabih dahulu AC dan biarkan mesin hidup samapai mencapai temperatur kerjanya. Kebanyakan motor fan akan ulai aktif saat suhu mesin mencapai 90 - 100 derajat celcius. Jika pada suhu tersebut motor fan tetap tidak bekerja kemungkinan ada masalah pada sistem kontrol motor fan tersebut.
Lakukan pemeriksaan tahanan temperature switch atau switch dan periksa tegangan pada kedua sisi relay (untuk melakukan hal ini dengan benar dibutuhkan wiring diagram agar dapat mengidentifikasi terminal-terminal relay dan koneksi kabel).
Motor fan dapat diperiksa dengan menggunakan kable jumper. Lepaskan konektor kabel pada motor fan dan gunakan kabel jumper untuk memberikan suplai tegangan secara langsung ke motor fan. Jika motor fan dalam keadan baik maka motor fan akan berputar dengan kecepatan normal saat diberi tegangan 12 volt. Suara bising bearing atau putaran yang lebih lambat merupakan indikasi kerusakan motor fan.
Judul : Pemeriksaan Electric Motor Fan
link : Pemeriksaan Electric Motor Fan
Pemeriksaan Electric Motor Fan
Memeriksa Kerja Electric Motor Fan
Motor fan berfungsi untuk mengalirkan udara ke mesin untuk membantu proses pendinginan mesin saat temperatur mesin sudah melebihi temperatur kerja atau ketika beban mesin bertambah seperti saat AC dihidupkan.
Jika motor fan tidak dapat berputar dimana seharusnya mulai bekerja dapat mengakibatkan terjadinya overheat pada mesin dan AC menjadi kurang dingin.
Electric Motor Fan |
Cara Kerja Electric Cooling Fan
Electric motor fan dipasang pada bagian belakang radiator, pada beberapa kendaraan yang menggunakan radiator ukuran yang besar biasanya menggunakan dua buah motor fan atau menggunakan motor fan terpisah khusus untuk kondensor sistem AC.Electric Motor Fan |
Electric motor fan hanya akan berputar saat dibutuhkan untuk mendinginkan mesin. Temperatur mesin dipantau oleh engine coolant sensor. Saat mesin baru dihidupkan dan suhunya masih dingin, motor fan tidak bekerja sampai temperatur mesin mencapai temperatur kerja.
Motor fan akan ON dan OFF sesuai kebutuhan untuk menjaga temperatur mesin. Motor fan umumnya bekerja saat mesin dalam putaran idle atau mobil dalam kecepatan rendah dan temperatur kerja mesin sudah tercapai.
Pada mobil-mobil modern kecepatan putaran motor fan dapat berubah secara otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin.
PERHATIAN:
Sirkuit kelistrikan motor fan pada beberapa mobil didesain agar motor fan dapat berputar sewaktu-waktu terlepas mesin dalam keadaan hidup atau tidak. Berhati-hatilah ketika bekerja pada ruang mesin saat panas. Jauhkan jari atau tools dari baling-baling motor fan.
Suara motor fan biasanya masih akan terdengar beberapa saat setelah mesin dimatikan, hal tersebut adalah normal. Namun motor fan harus berhenti beberapa menit kemudian setelah mesin dingin.
Motor fan juga akan aktif saat AC dinyalakan walaupun temperatur mesin masih dingin untuk menambah aliran udara melalui kondensor agar mendapatkan efek pendinginan yang maksimal.
Motor fan biasanya tidak dibutuhkan saat mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dimana aliran udara yang mengalir melalui gril mobil cukup tinggi untuk mendinginkan mesin mobil.
Keuntungan Menggunakan Electric Motor Fan
Salah satu alasan kenapa mobil-mobil sekarang menggunakan electric motor fan menggantikan motor fan mekanikal yang digerakkan oleh fan belt adalah untuk menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi tingkat kebisingan. Motor fan mekanikal dapat mengkonsumsi tenaga mesin sebesar 12 HP atau lebih tergantung pada putaran mesin dan beban pendinginan.Sirkuit Kelistrikan Electric Motor Fan
Sistem kontrol electric motor fan hanya akan mengaktifkan motor fan saat mesin membutuhkan pendinginan ekstra. Pada sistem yang terdahulu, kerja motor fan dikontrol oleh temperature switch yang dipasang pada radiator atau blok mesin.Sirkuit Kelistrikan Kontrol Motor Fan |
Saat temperatur air pendingin melebihi batas temperature switch (umumnya berkisar 90 derajat celcius), maka switch akan tertutup dan mengaktifkan relay yang menyuplai tegangan listrik ke motor fan. Motor kemudian akan terus berputar sampai temperatur air pendingin kembali turun sampai titik dimana temperatur switch akan terbuka. Terbukanya switch akan memutus tegangan listrik ke motor fan. Sistem ini juga menggunakan sirkuit kelistrikan yang terpisah untuk mengaktifkan motor fan saat AC dinyalakan.
Sirkuit kelistriksn motor fan |
Pada teknologi mobil yang terbaru, motor fan di kontrol langsung oleh elctronic control unit. Kerja motor fan diatur oleh powertrain control module (PCM) atau fan control module dengan memanfaatkan input dari berbagai sensor seperti: ambient temperatur, vehicle speed sensor, engine coolant temperature dan sensor-sensor lainnya.
Wiring Diagram Motor Fan Toyota |
Pada sistem yang menerapkan putaran motor fan yang bervariasi PCM memberikan on-off duty signal ke motor fan ("pulse width modulation") yang mengatur motor fan berputar lebih cepat atau lebih lambat.
Problem Pada Electric Motor Fan
Kerusakan pada electric motor fan dan sistem kontrolnya merupakan hal buruk yang dapat menyebakan mesin mengalami overheat.Pada sistem yang menerapkan putaran motor fan yang bervariasi, overheat juga dapat terjadi jika putaran motor fan tidak bertambah sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan mesin. Motor fan mungkin hanya bekerja pada putaran rendah saja, dimana kecepatan putaran tersebut tidak dapat memberikan efek pendinginan yang dibutuhkan untuk mencegah mesin overheat.
6 Hal Yang Dapat Menyebabkan Motor Fan Tidak Berfungsi
- Kerusakan temperatur switch, coolant sensor dan sensor lainnya
- Thertmostat macet dalam posisi TERBUKA (mesin tidak dapat mencapai temperatur kerja untuk mengaktifkan motor fan).
- Masalah pada wiring motor fan (sekering putus, konektor kendor atau korosi, short circuit atau open circuit).
- Motor fan sudah rusak
- Kerusakan pada fan control module.
Pemeriksaan Electric Motor Fan
Salah satu cara cepat memeriksa sirkuit motor fan adalah dengan menghidupkan mesin dan menyalakan AC sampai Max. Jika motor fan berputar maka dapat dipastikan motor fan, relay, fuse dan wiring dalam keadaan baik. Namun pemeriksaan ini tidak dapat memberitahu apakah temperature switch atau temperature sensor dan PCM dapat mengaktifkan motor fan saat suhu mesin sudah panas.Pada sistem motor fan dengan variable speed, kecepatan putaran motor fan yang dikontrol oleh PCM berdasarkan input dari berbagai macam sensor. Jika input yang diterima PCM tidak benar akibat beberapa hal seperti kerusakan sensor dan gangguan pada wiring maka PCM tidak dapat mengaktifkan motor fan sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan untuk mendinginkan mesin.
Jika lampu Check Engine menyala dan terdapat kode DTC yang mengarah ke beberapa sensor (terutama kode DTC coolant sensor, air temperature sensor dan vehicle speed sensor), input yang tidak tepat dari sensor-sensor tersebut dapat mempengaruhi kerja dari motor fan.
Untuk mengetahui pada suhu berapa motor fan mulai berputar maka matikan telabih dahulu AC dan biarkan mesin hidup samapai mencapai temperatur kerjanya. Kebanyakan motor fan akan ulai aktif saat suhu mesin mencapai 90 - 100 derajat celcius. Jika pada suhu tersebut motor fan tetap tidak bekerja kemungkinan ada masalah pada sistem kontrol motor fan tersebut.
Lakukan pemeriksaan tahanan temperature switch atau switch dan periksa tegangan pada kedua sisi relay (untuk melakukan hal ini dengan benar dibutuhkan wiring diagram agar dapat mengidentifikasi terminal-terminal relay dan koneksi kabel).
Motor fan dapat diperiksa dengan menggunakan kable jumper. Lepaskan konektor kabel pada motor fan dan gunakan kabel jumper untuk memberikan suplai tegangan secara langsung ke motor fan. Jika motor fan dalam keadan baik maka motor fan akan berputar dengan kecepatan normal saat diberi tegangan 12 volt. Suara bising bearing atau putaran yang lebih lambat merupakan indikasi kerusakan motor fan.