Blog otomotif terpercaya serta panduan bengkel yang praktis dan mudah

Menganalisa Kerusakan Sistem EFI Toyota

=================================================================
Pada akhir tahun 80-an Toyota sudah menerapkan  sistem injeksi multiport fuel injection yaitu sistem yang menggunakan 1 fuel injector di setiap silinder pada berbagai tipe mesin produksi mereka. 

Toyota secara berkesinambungan selalu melakukan perbaikan pada sistem injeksinya dan sudah teruji jarang sekali mengalami masalah yang berarti.

Namun pada mobil-mobil dengan jarak tempuh yang sudah tinggi akan ditemui beberapa gangguan yang umum terjadi pada mobil yang sudah menerapkan sistem EFI, seperti : gangguan pada fuel pump, kerusakan pada pressure regulator, fuel injector mulai kotor dan aus, kebocoran pada cold start injector, saluran intake tersumbat oleh pembentukan lapisan karbon.

Sistem EFI Toyota
Sistem EFI Toyota

Cara Sistem EFI Toyota Mengukur Udara Yang Masuk ke Dalam Mesin 

ECM membutuhkan informasi mengenai jumlah udara yang masuk ke dalam mesin agar dapat mengatur perbandingan udara dan bahan bakar yang sesuai.

Pada sistem EFI Toyota yang awal, banyaknya udara yang masuk ke dalam mesin diukur secara manual menggunakan air flow meter type flap. Flap di dalam air flow meter akan bergerak saat terkena aliran udara yang masuk ke dalam mesin.

Kemudian flap tersebut akan menggerakkan lever arm yang bergerak pada sebuah resistor grid (potentio meter). Air flow meter akan menghasilkan output tegangan yang bervariasi sesuai dengan banyaknya udara yang masuk.

Semakin besar aliran udara yang masuk ke dalam mesin, semakin tinggi tahanan yang dihasilkan potentio meter, sehingga tegangan output yang dihasilkan air flow meter akan menurun.

Permukaan potentio meter di dalam air flow meter lama kelamaan dapat mengalami keausan sehingga membuat hasil pembacaan menjadi tidak akurat atau hilang sama sekali. 

Sinyal tegangan yang dihasilkan juga dapat tergangggu jika terjadi hubungan singkat pada potentio meter, sehingga ECU kehilangan informasi yang sangat penting untuk mengatur rasio bahan bakar yang tepat. 

Akibat kehilangan informasi ini dapat menimbulkan beberapa gejala seperti putaran mesin tidak stabil, mesin tersendat dan tenaga mesin lemah.


Kode DTC 2, 31 atau 32 akan muncul jika  TCCS (Toyota Computer Control System) kehilangan sinyal dari air flow meter. Alat bantu osiloskop dapat digunakan memeriksa kerusakan untuk menganalisa bentuk gelombang tegangan output yang dikeluarkan oleh air flow meter.

Jika pada osiloskop tidak terlihat perubahan linear pada tegangan output air flow meter saat flap bergerak dari posisi idle ke posisi throttle terbuka penuh artinya potentio meter di dalam air flow meter mengalami kerusakan dan air flow meter harus diganti.

Cara lain untuk memeriksa kerja dari air flow meter dan seluruh sirkuit feedback adalah dengan menggunakan scope untuk membandingkan injector dwell (On time) dengan sinyal air flow. 

Jika sinyal air flow yang dihasilkan baik namun injector dwell tidak naik sesuai dengan perubahan air flow kemungkinan terdapat masalah pada sistem kontrol di ECU.

Air flow meter tipe flap juga harus diperiksa dengan cara mendorong flap dengan jari. Jika normal tidak boleh ada tahanan saat flap didorong terbuka, dan flap harus segera tertutup oleh tekanan pegas saat dilepaskan. 

Jika terdapat kotoran dan deposit pada air flow meter dapat menghambat pergerakan flap air flow meter. Pastikan untuk memeriksa kondisi air filter jika air flow meter sangat kotor.

Sebuah temperatur sensor yang terdapat di intake manifold berfungsi untuk mengukur temperatur udara yang masuk ke dalam mesin sehingga ECU dapat menentukan secara tepat kandungan oksigen di dalam udara yang masuk ke dalam mesin.

Kandungan oksigen pada udara dingin lebih padat dibandingkan pada udara yang panas sehingga membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak pula. 

Tahanan temperatur sensor akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur yang diterimanya, jadi jika sinyal ini hilang maka tentu saja dapat menggangu perbandingan bahan bakar dan udara dan mengganggu kinerja mesin.

Kode kerusakan atau DTC yang muncul akibat sensor ini adalah 8, 23 dan 24. Periksa sensor ini dengan menggunakan ohm meter untuk mengukur perubahan tahanan sensor sesuai dengan perubahan suhu. Jika nilai tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasi dalam suhu tertentu maka sensor harus diganti.

Air Flow Sensor Toyota Generasi Kedua 

Pada pertengahan tahun 90-an Toyota memperkenalkan airflow sensor generasi keduanya yang menggabungkan fungsi airflow meter dan temperatur sensor menjadi satu kesatuan. Mass airflow sensor tipe baru ini menggunakan hot wire untuk mengukur massa udara (bukan volume) dan tidak mempunyai komponen yang bergerak.

Tegangan referensi diberikan pada sebuah kawat tipis di dalam sensor yang akan memanaskan kawat tersebut sampai 100 derajat celcius lebih panas dari temperatur udara luar. Saat aliran udara mengalir melalui sensor dan mengenai hot wire maka udara tersebut akan mendinginkan hot wire.

Sirkuit kontrol kelistrikan hot wire di desain untuk menjaga temperatur hot wire selalu konstan, sehingga tegangan ditambahkan untuk melawan efek pendinginan tersebut  agar menjaga temperatur hot wire selalu panas, perubahan tegangan inilah yang dipakai oleh ECU untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke dalam mesin.

Baik pada sistem air flow yang dahulu maupun yang terbaru tidak boleh ada kebocoran udara setelah air flow meter karena dapat mengganggu kinerja mesin. Kebocoran udara pada area throttle body, o-ring, gasket intake manifold, selang vakum akan mengakibakan campuran udara bahan bakar terlalu kurus, dan hal ini akan memunculkan kode DTC 25 (lean air/fuel ratio).

Mencari kebocoran udara  merupakan pekerjaan yang cukup sulit dan menyita waktu juga memerlukan ketelitaian dan kesabaran.

Salah satu metode yang dapat dipakai adalah dengan menyemprotkan carburettor spray cleaner (propane) pada area yang dicurigai mengalami kebocoran.
Saat gas phropane terhisap masuk kedalam mesin melalui area yang bocor maka rpm putaran idle akan mengalami perubahan.

Trik lain yang bisa digunakan adalah dengan memberikan tekanan udara pada mesin (maks 5 PSI) melalui intake manifold dan kemudian dengan menggunakan air sabun lakukan pemeriksaan kebocoran pada area yang dicurigai dan rawan mengalami kebocoran, jika terdapat gelembung udara maka menandakan terjadi kebocoran.

Teknik lain adalah dengan menggunakan alat yang dapat memasukkan asap ke dalam intake manifold sehingga dapat terlihat kebocoran yang terjadi.

Penyebab kebocoran lain yang sering terlewatkan adalah EGR valve, jika valve EGR macet dalam posisi terbuka dapat mengakibatkan kebocoran kevakuman sehingga  campuran bahan bakar akan terlalu kurus saat idle dan mesin tersendat.

Sirkuit Fuel Injection Toyota


Bahan bakar mengalir mulai dari fuel tank  dihisap fuel pump yang kemudian disalurkan melalui fuel line menuju inline fuel filter yang biasanya terdapat di ruang mesin. Bahan bakar kemudian menuju common fuel rail (Toyota menyebutnya fuel delivery pipe) untuk menyuplai fuel injector.

Fuel injector dipasang pada fuel rail, pada mesin 6 silinder konfigurasi V terdapat dua buah fuel rail yang terpisah untuk setiap blok.

Toyota tidak memasang test valve pada fuel rail  untuk mempermudah memeriksa tekanan bahan bakar, sehingga agar dapat  melakukan pemeriksaan tekanan bahan bakar pada sistem injeksi Toyota yang terdahulu harus melepaskan cold start injector agar dapat memasang alat pressure gauge.

Pada bagian ujung fuel rail dipasang pressure regulator untuk menjaga tekanan bahan bakar selalu stabil walaupun beban mesin dan kevakuman intake manifold berubah-ubah.

Pressure regulator dihubungkan oleh sebuah selang vakum ke intake manifold sehingga diaphragma di dalam pressure regulator dapat bereaksi terhadap perubahan kevakuman yang terjadi di intake manifold.

Kelebihan bahan bakar akan disalurkan kembali ke dalam tangki bahan bakar oleh bypass valve yang terdapat di dalam pressure regulator.

Tekanan kerja pressure regulator Toyota bervariasi, namun umumnya mempunyai tekanan kerja berkisar 30 sampai 37 PSI dengan posisi selang vakum terpasang pada Pressure regulator.

Jika selang vakum posisi dilepas tekanannya berkisar 38 sampai 44 PSI. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan tipe pressure regulator yang digunakan saat melakukan penggantian komponen ini. 

Catatan :
Pastikan menggunakan pressure regulator yang sesuai saat melakukan penggantian regulator dari mesin yang menggunakan turbo charger karena tipe pressure regulator untuk mesin turbo berbeda dengan mesin non-turbo.

Pada awal tahun 1996 Toyota mulai memperkenalkan sistem EFI returnless system. Pada sistem ini pressure regulator dipasang di dalam fuel tank dan menjadi kesatuan dengan fuel pump, sehingga pada fuel rail tidak terdapat pressure regulator,

jadi jangan sampai keliru jika melihat benda bulat kecil yang bentuknya seperti pressure regulator pada sistem retunless system. Benda tersebut adalah pulse dampen yang berfungsi untuk meredam bunyi dan getaran yang timbul akibat  buka tutup injektor (injection pulse).

Gangguan Tekanan Injeksi Bahan Bakar Toyota

Jika tekanan bahan bakar rendah atau mesin seperti kekurangan suplai bahan bakar saat beban berat, ada kemungkinan hal itu disebabkan oleh gangguan pada fuel filter di dalam tangki bahan bakar. Pada beberapa kasus, suplai dan tekanan bahan bakar akan tampak normal saat putaran idle namun akan menurun saat putaran tinggi atau beban berat.

Karat, kotoran dan endapan seperti lumut yang terbentuk di dalam tangki bahan bakar dapat menyumbat fuel filter di dalam tangki sehingga bahan bakar tidak dapat masuk ke dalam pompa. Kotoran tersebut juga dapat menyumbat in line filter yang terdapat di luar tangki bahan bakar.

Metode paling baik untuk memeriksa problem seperti ini adalah dengan melakukan test drive sambil memasang alat pressure gauge bahan bakar pada kendaraan.

Jika tekanan bahan bakar turun saat mesin dalam beban berat berarti tekanan bahan bakar tidak stabil. Tinggal kemudian menentukan apakah masalahnya diakibatkan oleh fuel pump atau fuel filter..?

Periksa kerja pressure regulator dengan memperhatikan pressure gauge, pressure regulator dapat dikatakan bagus jika tekanan bahan bakar berada pada nilai normal dan menjadi naik saat selang vakum pressure regulator dilepaskan.

Jika tekanan bahan bakar tidak mengalami perubahan hal ini menunjukkan kerusakan pressure regulator atau saluran selang vakum tersumbat.

Sedangkan cara paling tepat untuk memeriksa fuel pump, in tank fuel filter dan in line fuel filter adalah dengan mengukur volume bahan bakar (fuel delivery volume).

Hilangkan tekanan bahan bakar dan kemudian lepaskan selang bahan bakar yang menuju ke fuel filter atau fuel rail atau lepaskan fuel return hose dari fuel rail.

Taruh gelas ukur pada selang yang tadi dilepaskan dan dengan mesin dalam posisi mati jumper terminal pada relay fuel pump untuk mengaktifkan fuel pump.

Jumper relay fuel pump selama 30 detik dan ukur volume bahan bakar yang ditampung pada gelas ukur. Sebagai patokan fuel pump dikatakan bagus jika mampu menyuplai bahan bakar sebanyak 1 liter dalam waktu 30 detik.

Jika volume penyemprotan atau tekanan fuel pump rendah kemungkinan terjadi keausan di dalam fuel pump sehingga putarannya rendah. Fuel pump pada umumnya dapat berputar antara 5000 sampai 6000 Rpm dengan konsumsi arus sebesar 3 - 6 ampere.

Namun jika kondisi carbon brush sudah pendek dan pegasnya mulai lemah maka akan mengakibatkan meningkatnya tahanan dan arus yang masuk ke fuel pump menurun sehingga putaran fuel pump menjadi lemah dan tidak mampu mendistribusikan bahan bakar yang cukup.

Motor fuel pump dapat diperiksa dengan mengukur tahanannya menggunakan ohm meter. Nilai tahanan standard fuel pump antara 2 sampai 50 ohm.

Jika hasil pemeriksaan menggunakan ohm meter menunjukkan infinite itu artinya sirkuit gulungan fuel pump ada yang putus. Sedangkan jika ohm meter menunjukkan nilai 0 ohm berarti terjadi short circuit.

Walaupun fuel pump dalam kondisi baik namun gangguan pada sistem suplai bahan bakar bisa juga diakibatkan oleh masalah tegangan suplai yang masuk  ke fuel pump. 

Penurunan suplai tegangan yang masuk ke fuel pump dan membuat putaran fuel pump menjadi lemah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : Tegangan baterai yang rendah, koneksi ground yang buruk, tahanan yang berlebihan pada wiring konektor fuel pump.

Supaya dapat berputar dengan maksimal maka suplai tegangan fuel pump harus dalam kondisi normal, jadi pertama kali periksalah tegangan suplai pada konektor fuel pump jika menemukan masalah tekanan dan volume semprotan fuel pump yang rendah.

Tegangan suplai fuel pump yang normal harus  selalu berada diatas setengah Tegangan baterai yang normal. Jika tegangan suplai rendah coba periksa konektor wiring, ground dan relay. Koneksi kabel yang baik akan menunjukkan nilai voltage drop dibawah 0,1 volt, jika nilanya diatas nilai tersebut berarti ada tahanan yang berlebihan yang menyebabkan masalah.

Tekanan Bahan Bakar Standby = RESIDUAL FUEL PRESSURE

Jika mesin susah dihidupkan saat panas, kemungkinan bahan bakar di dalam fuel rail menguap karena tekanan bahan  bakar di dalam fuel rail turun drastis saat mesin dimatikan.

Untuk mencegah terjadinya vapor lock dan mempermudah menghidupkan mesin kembali sistem EFI Toyota menggunakan check valve yang terdapat di dalam fuel pump untuk menjaga tekanan bahan bakar di saluran bahan bakar saat mesin dimatikan.

Tekanan bahan bakar harus berada pada tekanan di atas 20 PSI selama kurang lebih 5 menit setelah mesin dimatikan. Jika tekanan bahan bakar segera turun saat mesin dimatikan berarti terjadi kebocoran yang bisa berasal dari check Valve, pressure regulator atau Injektor yang "kencing".

Kebocoran pada pressure regulator dapat diperiksa dengan menekan selang return line, kebocoran injektor dapat diperiksa dengan melepas Injektor dan fuel rail dari manifold dan kemudian berikan tekanan pada fuel rail, jika tidak terlihat kebocoran pada injector maka kemungkinan terakhir adalah check Valve pada fuel pump.

 FUEL INJECTOR TOYOTA


Ada 4 jenis fuel injector yang  d digunakan pada mesin-mesin Toyota yaitu :  pintle style, hole type (cone valve and ball valve), high resistance and low resistance. 

Pada sistem TCCS yang lama Toyota menggunakan fuel injector pintle style produksi Bosch, sedangkan pada mesin-mesin keluaran terbaru Toyota menggunakan fuel injector hole type produksi Nippon denso.

Fuel injector hole type menyemprotkan bahan bakar melalui lubang yang di bor pada director plate di bagian ujung fuel injector.

Desain Valve pada fuel injector  pintle style cenderung membuat lubangnya lebih mudah tersumbat oleh deposit karbon. Jadi jika menemukan masalah kondisi campuran bahan bakar yang terlalu kurus coba bersihkan fuel injector tersebut.

Fuel injector Low resistance dapat ditemukan pada kendaraan Toyota produksi sampai tahun 1990-an dan mempunyai nilai tahanan 2  - 3 ohm pada temperatur ruang.

Fuel injector ini membutuhkan resistor tipe eksternal pada sistem voltage-controlled driver circuit atau tanpa external resistor pada sistem current-controlled driver circuit. 


Fuel injector High resistance (13.8 ohms) digunakan pada mesin yang lebih muda dan tidak membutuhkan eksternal resistor.

Pada saat kunci kontak diputar ke posisi ON, tegangan listrik di suplai langsung ke fuel injector melalui sirkuit Ignition atau melalui main relay EFI tergantung aplikasinya. Driver circuit di dalam ECU kemudian memberikan ground untuk mengaktifkan fuel injector.

Jangan pernah memberikan tegangan baterai langsung ke fuel injector Low resistance saat melakukan pemeriksaan fuel injector karena hal tersebut dapat mengakibatkan fuel injector akan terlalu panas dan gulungan solenoid di dalam fuel injector terbakar.

Untuk melindunginya gunakan resistor saat memeriksa kerja injector dengan menggunakan tegangan baterai.

Jika saat hidup mesin terasa pincang karena ada salah satu silinder yang tidak bekerja dan setelah dilakukan pemeriksaan diketahui penybabnya bukan dari sistem pengapian atau kompresi yang bocor, maka ada kemungkinan salah satu fuel injector tidak bekerja.

Lakukan pemeriksaan kerja dari fuel injector dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara fuel injector.

Jika terdengar suara dengung dari fuel injector secara kontinyu berarti fuel injector bekerja dan tidak ada masalah pada sirkuit pengontrol fuel injector.

Jika tidak terdengar suara sama sekali, periksa wiring yang mengontrol fuel injector. Periksa tegangan listrik pada terminal fuel injector saat kunci kontak ON. Jika tidak terdapat tegangan listrik pada terminal tersebut periksa relay EFI, fuse dan sirkuit kelistrikannya.

Jika pada terminal fuel injector terdapat tegangan listrik , periksa computer driver circuit  yang berfungsi untuk meng-groundkan fuel injector dengan menggunakan logic probe atau osiloskop. Jika tidak terdapat sinyal on-off berarti ada masalah pada sistem kelistrikannya atau kerusakan pada ECU.

Tahanan fuel injector dapat diukur secara langsung menggunakan ohm meter, periksa dari kemungkinan terjadinya sirkuit terbuka atau short circuit.

Jika fuel injector bekerja yang ditandai dengan adanya bunyi yang keluar namun mesin tetap pincang kemungkinan masalahnya adalah kondisi fuel injector yang kotor oleh endapan karbon dan menutupi lubang-lubang fuel injector yang sangat kecil.

lntuk mengatasi masalah tersebut akukan pembersihan fuel injector dengan menggunakan metode on-vehicle atau off-vehicle.

Metode pembersihan on-vehicle sangat menghemat waktu karena tidak perlu melepaskan fuel injector dan performa fuel injector dapat dibuat mendekati kondisi barunya.

Metode pembersihan off- vehicle mengharuskan untuk melepas fuel injector yang berarti membutuhkan waktu yang lebih lama, namun keuntungannya dapat menganalisa pola penyemprotan tiap-tiap fuel injector.

Fuel injector harus menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut dan tidak boleh ada bahan bakar yang keluar dalam bentuk tetesan.

Jika proses pembersihan fuel injector tidak mampu menghilangkan gejala mesin pincan tersebut itu tandanya fuel injector sudah perlu untuk diganti.

HAl lai yang dapat diperiksa saat membersihkan fuel injector dengan metode off-vehicle adalah dapat membandingkan volume penyemprotan dari masing-masing fuel injector. Perbedaan sebesar 10 % pada setiap fuel injector maka dapat menimbulkan gangguan kinerja mesin dan emisi kendaraan.


COLD START INJECTOR


Pada beberapa mobil produksi yang lebih tua Toyota menggunakan cold start injector yang berfungsi untuk menambahkan bahan bakar saat mesin dihidupkan pertama kali pada sushu dingin.

Lamanya cold start injector bekerja dikontrol oleh start injector time switch dan ECU dengan mengontrol berapa lama cold start injector dialiri listrik (antara 2-8 detik), hal ini dilakukan oleh heater circuit yang terdapat di dalam timer yang mempunyai 2 gulungan.

Bimetallic switch di dalam timer akan menutup pada posisi normal sehingga saat mesin di starter arus listrik dapat mengalir ke solenoid cold start injector dan juga menuju ke heater coil di dalam timer.

Dalam beberapa detik heater coil membuat bimetallic switch panas dan memuai sehingga memutuskan arus listrik yang menuju ke solenoid cold start injector.

Jika sistem timer cold start injector tidak bekerja maka cold start injector tidak dapat bekerja sehingga mesin akan sulit dihidupkan saat temperatur dingin.

Sirkuit kelistrikannya dapat diperiksa dengan menggunakan volt meter untuk memeriksa adanya tegangan listrik pada terminal cold start injector

dan dapat juga memeriksa tahanan cold start injector menggunakan ohm meter untuk memeriksa open circuit atau short circuit pada solenoidnya, nilai tahan yang normal berkisar antara 2 - 4 ohm.

Pada beberapa kasus ada kejadian cold start injector selalu terbuka atau bocor. Masalah ini mungkin saja tidak akan membuat mesin seperti pincang,

namun hal tersebut dapat menggangu rasio bahan bakar dan udara sehingga putaran idle sedikit kasar dan emisi gas buang menjadi tinggi.

Kebocoran pada cold start injector dapat diperiksa dengan melepaskannya dan memberikan tekanan sambil memperhatikan semprotannya dan kemungkinan terjadinya bocor.

=================================================================

Tips Perawatan Mobil Yang Dapat Dilakukan Sendiri

=================================================================

Perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk menghemat biaya perawatan mobil

Pada artikel ini saya akan membahas tentang tips perawatan mobil secara ringan dan berlaku untuk semua jenis mobil, baik mobil pribadi, mobil angkutan dan lain-lain. 

Tips – tips berikut merupakan tips sederhana yang tidak mengharuskan anda mempunyai skill seperti mekanik profesional, minimal anda sebagai pemilik kendaraan dapat melakukan perawatan sendiri untuk mejaga mobil anda selalu dalam kondisi prima. Dibagian lain dari blog ini anda mungkin dapat membaca artikel teknikal yang lebih dalam lagi.

Tips Perawatan Mobil Yang Dapat Dilakukan Sendiri
Melakukan perawatan mobil secara berkala

Roda dan Ban


Lakukan Rotasi Ban

Lakukan rotasi ban setiap 10.000 km untuk mendapatkan keausan ban yang merata.

Bersihkan debu kanvas rem secara teratur

Debu kanvas rem mengandung material yang merusak, jika debu kanvas rem menempel terlalu lama dan bercampur dengan kotoran dari jalanan, air dan panas yang berasal dari rem maka akan menimbulkan noda yang sulit dihilangkan pada velg. 

Cara paling mudah untuk menghilangkan debu kanvas rem yang menempel adalah dengan menggunakan busa dan air.

Periksa tekanan angin ban

Periksa tekanan angin ban secara berkala ( idealnya 1 kali seminggu ). 
Tekanan angin ban yang kurang akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros dan mengurangi kenyamanan dan pengendalian saat berkendara.

Pekerjaan ini sangat mudah dilakukan namun dapat memberikan dampak yang sangat besar, jadi tidak ada alasan untuk tidak dapat melakukannya.

Periksa ketebalan tapak ban

Ban yang botak hanya bagus digunakan pada lintasan balap, namun untuk pemakaian harian hal tersebut sangat berbahaya.

Kebanyakan ban mempunyai Thread Wear Indicator  untuk memberi tanda bahwa alur tapak ban sudah tipis dan harus diganti. 


Harga mengganti 4 buah ban mungkin terasa berat, namun harga tersebut tidak sebanding dengan resiko kecelakaan yang dapat terjadi akibat ban pecah.


MESIN


Periksa kondisi Drive belt atau timing belt

Pada bagian depan mesin terdapat satu atau beberapa drive belt yang melingkari beberapa pulley untuk menggerakkan beberapa komponen seperti alternator, kompresor ac dll. Beberapa mesin ada yang menggunakan timing belt untuk menghubungkan antara crankshaft dan camshaft. 

Drive belt dan timing belt terbuat dari bahan karet yang jika sudah terlalu lama terkena panas dan bekerja dengan beban yang berat bisa putus, maka drive belt dan timing belt harus diperiksa dan diganti secara berkala. 


Berikan perhatian khusus pada timing belt karena jika timing belt putus saat mobil sedang berjalan, pada beberapa mobil akan mengakibatkan kerusakan pada komponen bagian dalam mesin. 


Gantilah timing belt sesuai dengan waktu yang direkomendasikan pabrikan, walaupun saat kita periksa secara fisik masih terlihat bagus. Waktu penggantian timing belt biasanya sekitar 80.000 – 100.000 km.

Fuel Economy

Periksa tekanan angin ban secara teratur. Tekanan angin yang kurang  akan meningkatkan konsumsi bahan bakar anda.

Periksa jumlah oli mesin

Hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang, cukup dengan mencabut dipstick oli dan melihat ketinggian oli maka dapat diketahui apakah oli mesin perlu ditambah. 

Volume oli mesin yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat menimbulkan masalah pada mesin.

Untuk memeriksa volume oli mesin maka harus dilakukan dengan kondisi mobil diparkir pada permukaan yang rata dan tunggu beberapa menit jika mesin habis dihidupkan, supaya semua oli terkumpul di karter oli.

Tarik dipstick oli, kemudian lap dengan kain lap, dan masukkan kembali dipstick oli kedalam lubangnya sampai mentok. Tunggu sebentar dan kemudian tarik kembali dipstick oli. 


Periksa ketinggian oli mesin, jika oli mesin berada diantara batas FULL dan EMPTY berarti oli mesin cukup. 
Jika oli berada dibawah batas EMPTY maka tambahkanlah oli mesin. 

Tanda batas FULL dan Empty pada dipstick biasanya berupa titik atau huruf H  untuk High dan L untuk Low.


Baca juga : Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Periksa jumlah air radiator

Hal ini juga pekerjaan mudah yang dapat dilakukan oleh siapapun. Mesin tidak boleh berjalan jika di dalamnya tidak terdapat air radiator. 

Lokasi reservoir tank air radiator untuk setiap mobil berbeda-beda. Lihat petunjuk pada buku owner manual untuk mengetahui posisi pasti reservoir tank mobil anda. Biasanya reservoir tank dipasang pada bagian samping ruang mesin atau di dekat radiator dan berupa tabung plastik  transparan. 


Tunggu sampai mesin dalam keadaan dingin sebelum memeriksa volume air radiator. Pada tabung reservoir biasanya terdapat tanda tulisan High dan low. Pastikan ketinggian air radiator berada diantara batas tersebut.
Jangan membuka tutup radiator saat masih dalam keadaan panas. Air panas yang bertekanan tinggi dapat mengenai wajah atau tubuh anda.


Bahan Bakar

Apakah menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi akan menambah tenaga mesin dan lebih irit bahan bakar..?
Tidak, Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. 

Mobil-mobil sport atau mobil performa tinggi mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi yang dapat menghasilkan tenaga lebih besar namun membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi untuk mencegah terjadinya knocking. 


Hal tersebutlah yang memunculkan mitos Semakin tinggi angka oktan = tenaga semakin besar. Sesuaikan jenis bahan bakar anda dengan perbandingan kompresi mesin. 

Jika di owner manual mengatakan gunakan oktan rendah maka gunakanlah oktan rendah.


Body dan cat


Jaga permukaan body dan cat selalu berkemilau

Gunakanlah bahan perawatan body dan cat yang berkualitas untuk menjaga kondisi bagian interior dan eksterior mobil anda selalu seperti baru, dipasaran banyak beredar bahan- bahan untuk menjaga kemilau body dan cat mobil yang terus berkembang, bahan – bahan compound dan poles yang berkaulitas dapat menjaga kualitas dan kemilau cat dalam jangka waktu yang lama. 

Dahulu Banyak orang enggan memoles kendaraannya karena biasanya  bahan – bahan poles yang murahan akan justru meninggalkan bercak warna putih pada cat, namun sebagai contoh jika anda memarkir kendaraan dibawah pohon dan kejatuhan kotoran burung atau buah yang busuk, kotoran tersebut akan lebih mudah dihilangkan pada mobil yang dilapisi poles.

Tips: Jika anda menemukan kotoran burung pada cat mobil anda , segera bersihkan dengan air. Karena pada kotoran burung terdapat bahan compound yang dapat merusak lapisan cat. Jika Koran tersebut dibiarkan menempel dibawah sinar matahari dan kotoran mengeras, saat kita bersihkan akan meninggalkan titik noda yang sangat sulit dihilangkan.

Kelistrikan

Melepas dan memasang kabel terminal baterai

Ketika akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan mobil, maka sangat disarankan untuk melepaskan kabel baterai terlebih dahulu. 

Pertama-tama lepaskan dahulu terminal negatif baterai, dan pinggirkan kabel tersebut, kemudian baru lepaskan terminal positif baterai agar baterai dapat dilepaskan.


Kenapa harus terminal negative dahulu yang harus dilepas  

Jika yang dilepaskan adalah terminal positif terlebih dahulu, maka terminal negatif masih terhubung keseluruh bady mobil, ditakutkan jika pada saat melepas terminal positif alat dari logam yang digunakan tanpa sengaja menyentuh bagian body mobil sehingga dapat mengakibatkan korslet.

Memasang Terminal baterai.  

Saat akan memasang terminal baterai maka lakukan kebalikan dari langkah melepas. Pasanglah terlebih dahulu terminal posistif baru kemudian terminal negative. 
Pastikan kabel-kabel terminal baterai terpasang dengan benar dan kuat.

Periksa kondisi terminal baterai

Baterai yang digunakan pada mobil merupakan baterai 12 Volt. Jika terminal baterai kendor atau kotor maka arus listrik tidak dapat mengalir secara maksimal sehingga akan mengganggu kerja dari peralatak kelistrikan mobil. 

Lepaskan terminal baterai dan kemudian bersihkan kepala baterai dengan menggunakan sikat kawat sampai terlihat mengkilap dan kemudian pasang kembali.


Lampu - lampu



Salah satu indikator lampu sein berkedip lebih cepat

Ketika akan berbelok dan menyalakan lampu sein, indikator lampu sein berkedip lebih cepat. Hal itu mengindikasikan bahwa salah satu lampu sein ada yang mati. 

Gantilah lampu sein sesuai dengan standard yang tertulis pada buku owner manual, bentuk bohlam dan watt yang digunakan tiap-tiap mobil berbeda-beda.

JANGAN MENYENTUH KACA BOHLAM SAAT MENGGANTI LAMPU BESAR

Kebanyakan mobil sekarang menggunakan bohlam untuk lampu depan yang berisi halogen dan mempunyai lapisan khusus pada bagian kaca bohlam. 

Jika bagian kaca tersebut dipegang secara langsung menggunakan tangan, maka akan meninggalkan lapisan keringat atau minyak yang akan membuat bagian tersebut  menjadi sangat panas saat lampu dinyalakan sehingga bohlam akan cepat putus. 


Saat akan mengganti atau memasang bohlam peganglah bagian bawah bohlam yang terbuat dari logam, atau jika ingin memegang bagian kaca bohlam gunakan lah sarung tangan karet atau sarung tangan kerja yang bersih.
=================================================================

Bagaimana Cara memeriksa Oksigen sensor

=================================================================
Oksigen sensor merupakan  salah satu sensor yang penting pada sistem kontrol kendaraan, dan seiring dengan usia pakai yang panjang maka kualitas oksigen sensor dapat menurun dan bahkan rusak sama sekali. 

Harga sebuah oksigen sensor juga terbilang cukup mahal, oleh karena itu seorang teknisi harus menguasai cara memeriksa oksigen sensor dengan benar untuk menghindari kesalahan analisa dan mengganti komponen yang sebenarnya tidak rusak.

Cara diagnosa oksigen sensor


Diagnosa Oxygen Sensor
Diagnosa Oxygen Sensor

Jika oksigen sensor mengalami kerusakan, maka ECU akan menyalakan lampu check engine untuk memberikan peringatan bagi pengemudi.

Kode kerusakan yang tersimpan di dalam memori ECU dapat dibaca dengan menggunakan alat diagnosa atau scantool atau pada beberapa mobil dapat dibaca secara manual dengan beberapa metode.

Jika Kode DTC mengarah pada kerusakan oksigen sensor, maka harus dilakukan pemeriksaan secara teliti agar dapat menentukan apakah oksigen sensor tersebut perlu diganti atau tidak.

Berikut ini ada beberapa metode pemeriksaan dan bagian  yang harus diperiksa untuk memeriksa kinerja oksigen sensor, diantaranya :

  • Sirkuit kelistrikan 
  • Stand – by operation
  • Short circuit ke ground ECU
  • Short circuit ke Plus baterai
  • Kabel putus dan 
  • Usia pakai oksigen sensor.

    ECU menggunakan bentuk sinyal frekuensi untuk mendiagnosa sinyal dari oksigen sensor. Untuk melakukan hal tersebut ECU akan melakukan perhitungan data – data sbb :
    1. Nilai tegangan max dan min yang dihasilkan oleh oxygen sensor
    2. Waktu antara periode positif dan negatif
    3. Parameter control setting campuran kurus atau kaya
    4. Batas pangaturan untuk pengaturan lambda
    5. Tegangan sensor 
    6. Durasi periode.

    Cara menetapkan nilai max dan min Oxygen sensor

    Saat mesin dihidupkan nilai MIN dan MAX yang tesimpan di ECU akan dihapus. Selama mesin dihidupkan maka nilai MIN dan MAX akan terbentuk di dalam wilayah beban dan kecepatan yang telah ditentukan untuk keperluan diagnosa.


    Nilai max dan min Oxygen sensor
    Nilai max dan min Oxygen sensor

    Perhitungan antara periode gelombang positif dan negatif

    Jika tegangan yang dihasilkan oleh sensor melebihi batas pengaturan, maka pengukuran periode antara gelombang positif dan negatif akan dimulai, jika tegangan sensor dibawah batas pengaturan  maka time measurement dihentikan. Waktu antara mulai dan berakhirnya time measurement diukur sebagai counter.


    Bagaimana Cara memeriksa Oksigen sensor


    Menganalisa kondisi Oksigen Sensor

    Jika sensor sudah sangat tua atau terkontaminasi oleh fuel additive maka akan mempengaruhi sinyal tegangan yang dihasilkan. Sinyal sensor dibandingkan dengan tampilan sinyal yang tersimpan. Sensor yang lambat  dikatakan rusak jika berbeda dengan signal duration period.

    Kondisi Oksigen Sensor

    Berubah warna kehijauan

    Oxygen sensor berwarna kehijauan
    Oksigen sensor berwarna kehijauan

    Penyebab

    • Terjadi kebocoran anti freeze yang masuk kedalam ruang bakar

    Tindakan 
    • Ganti Oksigen sensor 
    • Periksa kondisi blok mesin, cylinder head, intake manifold dan head gasket dari keausan dan  retak.

    Oksigen sensor berwarna kehitaman dan terkontaminasi oli.


    Oksigen sensor berwarna kehitaman
    Oksigen sensor berwarna kehitaman 

    Penyebab

    • Konsumsi oli mesin berlebihan

    Tindakan 

    • Periksa valve guide dan seal
    • Ganti Oksigen sensor

    Terjadi perubahan  warna kecoklatan pada oksigen sensor

    warna kecoklatan pada oxygen sensor
    warna kecoklatan pada Oksigen sensor

    Penyebab

    • Campuran udara dan bahan bakar terlalu kaya
    Tindakan 
    • Periksa fuel pressure
    • Ganti Oksigen sensor

    Terjadi perubahan warna  kemerahan  atau putih

    Bagaimana Cara memeriksa Oksigen sensor
    Oksigen sensor berwarna  kemerahan  atau putih

    Penyebab

    • Bahan bakar memakai additive

    Tindakan 

    • Jangan gunakan fuel additive
    • Ganti Oksigen sensor

    Kabel Oksigen sensor rusak

    Kabel Oxygen sensor rusak
    Kabel Oksigen sensor rusak

    Penyebab

    • Tekanan berlebihan pada kabel sensor

    Tindakan 

    • Pastikan kabel sensor terpasang dengan longgar.
    • Ganti oksigen sensor

    Pemeriksaan Oksigen Sensor

    Pemeriksaan secara visual harus dilakukan sebelum melakukan pengetesan yang lain, untuk memastikan kabel dan konektor sensor tidak rusak. 

    Exhaust gas system tidak mengalami kebocoran. Juga harus diingat bahwa oksigen sensor dirancang untuk tidak bekerja pada beberapa kondisi tertentu, contohnya saat start posisi dingin sampai temperature kerja, begitu juga pada kondisi beban berat.

    Menggunakan Exhaust Emissions Tester

    Menggunakan exhaust emissions tester
    Menggunakan exhaust emissions tester

    Cara paling cepat dan mudah memeriksa Oxygen sensor adalah dengan menggunakan alat 4 gas analyzer. Pemeriksaan dilakukan sama dengan melakukan pemeriksaan emisi gas buang pada umumnya.

    Dengan mesin pada temperature kerja, lepaskan salah satu selang vakum mesin untuk memberikan gangguan pada campuran udara yang masuk ke mesin.

    Perubahan komposi pada gas buang akan mengakibatkan perubahan  nilai lambda yang dicatat dan ditampilkan oleh alat 4 gas. 

    Untuk beberapa saat sistem kontrol injeksi  akan mempelajari perubahan ini dan akan melakukan penyesuaian dalam waktu yang telah ditentukan ( 60 detik ).

    • Saat gangguan dihilangkan nilai lambda akan kembali ke nilai awal. 
    • Perhatikan nilai spesifikasi lambda yang telah ditentukan oleh pabrikan.

    Metode pengetesan ini hanya untuk memastikan apakah oksigen sensor bekerja melakukan pengontrolan.

    Dengan metode ini terdapat resiko pada engine management system yang modern mengontrol campuran udara dan bahan bakar dengan merekam beban secara tepat sedimikian rupa sehingga λ = 1 walaupun kontrol oksigen sensor tidak bekerja.

    Menggunakan multi meter

    Menggunakan multi meter
    Menggunakan multi meter

    Gunakan multimeter dengan tampilan digital atau analog yang menggunakan high impedance.
    Multi meter dengan internal resistor yang kecil ( biasanya multimeter analog ) akan memberikan beban yang terlalu besar pada sinyal Oxygen sensor dan dapat merusak sensor.

    Namun karena perubahan sinyal tegangan oxygen sensor yang sangat cepat, akan lebih mudah ditampilkan oleh multimeter analog.
    1. Hubungkan multimeter secara parallel ke sinyal cable ( lihat wiring diagram )
    2. Set measuring range multi meter pada posisi 1 – 2 volt
    3. Starter mesin, maka akan tampak tegangan 0,4 – 0,6 volt pada display.
    4. Saat temperature kerja Oksigen sensor tercapai, tegangan yang tetap tadi akan mulai berubah – ubah antara 0,1 V – 0,9 V.
    5. Untuk mendapatkan pengukuran yang sempurna putaran mesin harus dipertahankan sekitar 2.500 Rpm untuk memastikan temperature kerja sensor terjaga walaupun yang diperiksa adalah non heated oksigen sensor. Jika temperatur gas buang terlalu rendah selama idling dapat mengakibatkan non heated oksigen sensor menjadi dingin dan tidak menghasilkan tegangan.

    Menggunakan ossiloscope


    Menggunakan ossiloscope
    Menggunakan ossiloscope

    Signal Oksigen sensor paling baik diperiksa atau ditampilkan menggunakan oscilloscope. Sama dengan menggunakan multi meter, pengukuran menggunakan oscilloscope mengharuskan oksigen sensor sudah mencapai temperature kerja.

    1. Hubungkan oscilloscope dengan kabel sinyal
    2. Atur measuring range sesuai dengan oscilloscope yang digunakan. Jika alat mempunyai automatic signal detection maka harus digunakan
    3. Set range tegangan antara 1- 5 Volt dan Time 1 – 2 second dengan menggunakan penyetelan manual
    4. Pertahankan RPM mesin sekitar 2500 Rpm 
    5. Akan tampak gelombang sinus AC voltage pada display.

    Dari sinyal yang ditampilkan kita akan dapat mengevaluasi parameter berikut :

    1. Ketinggian amplitude ( max dan min voltage 0,1 – 0,9 volt )
    2. Response time 
    3. Periode ( frekuensi 0,5 – 4 Hz )
    =================================================================

    Apakah fungsi oksigen sensor pada mobil...??

    =================================================================

    Tujuan Penggunaan Oksigengen Sensor

    Oksigen sensor merupakan komponen yang berfungsi untuk memeriksa emisi gas buang kendaraan dengan cara mengukur kandungan oksigen di dalam gas buang dan dapat menentukan apakah mobil bekerja dengan campuran bahan bakar terlalu kurus atau terlalu gemuk.

    Oksigen sensor pertama kali dikembangkan oleh Robert Bosch dan pertama kali digunakan pada mobil VOLVO diakhir tahun 70 – an . Pada mulanya, oksigen sensor yang digunakan di dunia otomotif hanya mempunyai satu atau dua kabel dan banyak terbuat dari bahan Zirconia dalam bentuk thimble ( kudung ).

    Unheated oxygen sensor
    Unheated oxygen sensor dengan 1 atau 2 kabelmerupakanjenisoksigen sensor yang paling sederhanadanpertamakali digunakan


    Oksigen sensor akan mulai bekerja jika suhunya sudah mencapai sekitar 400 derajat celcius, sehingga oksigen sensor belum bekerja saat suhu mesin masih dingin.
    Oksigen sensor generasi pertama ini sangat tergantung dari panas yang dihasilkan oleh mesin agar dapat mencapai suhu yang dibutuhkan oleh oksigen sensor untuk dapat bekerja dengan maksimal.

    Masalah yang muncul sehubungan dengan penerapan konsep ini adalah dibutuhkan waktu yang agak lama bagi sensor untuk berpindah dari kondisi Non Operational ( ECU dalam kondisi Open Loop ) ke kondisi Operational ( kondisi yang penting untuk Closed loop Mode ).

    Agar oksigen sensor dapat mencapai suhu kerja lebih cepat, beberapa pabrikan mobil sengaja memundurkan timing pengapian untuk mempercepat pemanasan saluran exhaust, sehingga oksigen sensor lebih cepat mencapai temperatur kerja.

    Salah satu cara lain untuk mempercepat pemanasan oksigen sensor adalah dengan meletakkan sensor tersebut sedekat mungkin dengan mesin, namun akibatnya hasil pemeriksaan gas buang menjadi kurang akurat.

    Pada awal tahun 80 – an, pabrikan oksigen sensor menambahkan sebuah batang pemanas kecil di dalam thimble untuk memanaskan ceramic thimble sehingga temperature kerjanya dapat tercapai lebih cepat.

    Dengan menggunakan oksigen sensor yang mempunyai elemen pemanas didalamnya memungkinkan sensor dapat dipasang lebih kebawah mendekati catalityc converter ( lokasi yang lebih tepat dimana gas buang dalam bentuk yang lebih homogen dan potensi terjadinya over heat pada sensor dapat diturunkan secara drastis ).

    Perkembangan Oksigen Sensor

    Versi sensor pertama yang digunakan menggunakan 3 buah kabel yang menggunakan casing sensor sebagai ground. Aplikasi yang berikutnya menggunakan 4 buah kabel, yang salah satunya merupakan kabel ground.

    Pada awal 90 –an negara bagian California mulai menerapkan penggunaan OBD II yang mengatur emisi kendaraan lebih ketat, kemudian kebijakan ini  selanjutnya diikuti 49 negara bagian di amerika pada tahun 1996 dan mengakibatkan penggunaan oksigen sensor di mobil untuk mengontrol emisi kendaraan meningkat secara drastis.

    Seiring semakin ketatnya peraturan emisi gas buang maka teknologi yang diterapkan pada oksigen sensor semakin canggih dan oksigen sensor dipasang pada lokasi yang lebih banyak untuk meningkatkan feedback ke ECU.

    Oksigen sensor type current narrow band sensor yang hanya mampu membaca campuran “ kurus “ atau “ kaya “ kemudian digantikan oleh sensor generasi baru wide band sensor yang menggunakan 4 sampai 5 buah kabel yang banyak diterapkan pada kendaraan.

    Oksigen sensor tipe ini dapat melakukan pengukuran campuran udara dan bahan bakar dengan lebih akurat, sehingga dapat  mengontrol emisi gas buang yang lebih baik.

    Jumlah oksigen sensor yang digunakan tiap mobil juga semakin banyak, jika dahulu lazimnya hanya menggunakan 1 buah sensor, sekarang ini dapat ditemukan mobil yang menggunakan oxygen sensor mencapai 8 buah.
    =================================================================

    Halaman