Blog otomotif terpercaya serta panduan bengkel yang praktis dan mudah

Memeriksa Saringan Udara Mobil

=================================================================
Saringan udara berfungsi untuk menyaring partikel kotoran dari udara sebelum masuk ke dalam mesin mobil. Partikel kotoran yang berupa silica dan kontaminan lainnya akan ditangkap oleh saringan udara yang terbuat dari fiber.

Saringan udara  banyak terbuat dari bahan resin selulosa (paper) yang dikombinasikan dengan fiber sintetis.

Memeriksa Saringan Udara Mobil
Saringan udara


Saringan udara kertas akan mampu menyaring partikel dengan ukuran 5-6 mikron. Saringan udara yang sangat bagus bahkan mampu menyaring partikel dengan ukuran 2 mikron.


Saringan udara harus dapat menyaring kotoran secara efektif, namun sekaligus tidak memberikan tahanan yang berlebihan agar udara dapat masuk ke dalam mesin.


Dibutuhkan sekitar 10.000 - 20.000 galon udara untuk membakar 1 galon bahan bakar, sebuah jumlah udara yang sangat banyak yang dapat membuat saringan udara cepat sekali kotor, apalagi jika mobil dioperasikan di daerah yang sangat berdebu.


Jika saringan udara yang sudah sangat kotor tidak diganti, maka partikel-partikel kotoran yang terperangkap akan menyumbat  pori-pori saringan dan menghalangi aliran udara. Efektifitas penyaringan sebuah saringan sebetulnya akan meningkat saat semakin banyak kotoran yang terperangkap,namun pada saat yang bersamaan penumpukan kotoran tersebut akan membuat aliran udara juga ikut tersumbat.


Akibatnya mesin harus menghisap lebih kuat lagi untuk mendapatkan sejumlah udara yang dibutuhkan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan respon throttle, performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Hal tersebut juga akan menyebabkan emisi CO atau carbon monoxide meningkat.



Baca Juga: "6 Tips agar mobil tetap awet"



Memeriksa Saringan Udara Mobil
Elemen saringan udara yang sudah sangat kotor dan harus diganti



Pabrikan merekomendasikan untuk melakukan penggantian saringan udara setiap 30.000-40.000 km pada kondisi normal.

Namun alangkah baiknya jika melakukan pemeriksaan kondisi saringan udara secara berkala minimal 6 bulan sekali dan menggantinya apabila sudah terlihat sangat kotor.


Baca Juga: "5 Tips Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Mobil"


Pemeriksaan saringan Udara

Untuk dapat melakukan pemeriksaan saringan udara terlebih dahulu harus melepaskan air filter housing, kemudian lepaskan elemen saringan dan arahkan saringan ke arah sinar lampu atau matahari.

Jika tidak ada sinar yang dapat menembus elemen saringan berarti saringan udara sudah sangat kotor dan perlu diganti.


Memeriksa Saringan Udara Mobil
Saringan udara di dalam airfilter housing



Jika saringan udara masih dapat digunakan, bersihkan kotoran yang menempel dengan memukulkan saringan udara tersebut kepermukaan yang keras untuk merontokkan kotoran yang menempel atau dengan menggunakan vakum untuk menyedot kotoran dari sisi masuknya udara.


Jangan mencuci elemen saringan udara yang terbuat dari kertas karena hal tersebut akan dapat merusak saringan udara tersebut.



Memeriksa Saringan Udara Mobil
Perbandingan saringan udara yang bersih dan kotor





Memilih Saringan Udara

Berhati-hatilah saat membeli saringan udara aftermarket di toko-toko sparepart, saringan udara yang murah mungkin tidak mempunyai elemen yang dapat melakukan penyaringan secara sempurna untuk melindungi mesin.

Pilihlah saringan udara yang dapat menyaring secara efisien dan tahan lama. Saringan udara premium memang sedikit lebih mahal harganya, namun biasanya menggunakan bahan saringan yang berkualitas tinggi yang memberikan kombinasi terbaik antara efisiensi penyaringan dan kapasitas menyerap kotoran.
Memeriksa Saringan Udara Mobil
Saringan udara high performance


Saringan udara high performance  menawarkan tahanan aliran udara yang rendah juga banyak tersedia dipasaran untuk berbagai aplikasi mobil.

Beberapa produk saringan udara tersebut hanya membutuhkan penggantian elemen saringannya saja, namun ada juga yang mengharuskan mengganti air filter housingnya dengan cold air intake system.


Memeriksa Saringan Udara Mobil
Saringan udara high performance



Saringan udara high performance memiliki elemen saringan yang lebih kasar untuk meningkatkan aliran udara masuk dengan penurunan tekan seminimal mungkin, namun efek sampingnya adalah efektifitas penyaringannya jelas berkurang dan kapasitas menahan kotoran juga kurang.


Hal yang harus diperhatikan pula adalah penggunaan saringan udara aftermarket dengan tahanan rendah yang berbahan dasar katun.

Elemen saringan udara dari bahan katun mempunyai tahanan aliran udara yang lebih rendah dibandingkan elemen saringan udara berbahan dasar paper, sehingga banyak orang yang menggunakan saringan udara jenis tersebut untuk meningkatkan aliran udara dan tenaga mesin.

Memeriksa Saringan Udara Mobil
Elemen saringan udara berbahan dasar katun



Namun elemen saringan udara berbahan katun ini menggunakan lapisan oli tipis yang disemprotkan pada elemennya untuk menangkap partikel kotoran. Hal ini dapat mengakibatkan masalah pada mesin yang menggunakan airflow sensor jika ada oli yang mengenai elemen airflow sensor.

Elemen airflow sensor yang terkontaminasi oleh oli akan melambat responnya atau akan memberikan laporan yang tidak akurat dan akan mempengaruhi performa mesin serta menyalakan lampu cek engine.

Elemen saringan berbahan katun dapat dicuci dan harus dilapisi oli kembali setelah dicuci. Berhati-hatilah saat melapisi elemen dengan oli pada mesin yang menggunakan airflow sensor.




Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!





=================================================================

Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop

=================================================================
Apakah motor starter mobil Anda berputar lambat, atau tidak dapat berputar sama sekali..?

Saat baterai dan motor starter diperiksa keduanya dalam keadaan baik.
Bagaimana dengan alternator yang menghasilkan tegangan pengisian yang cukup , namun tidak dapat mengisi baterai.

Penyebab yang sering terlewatkan pada masalah ini adalah tahanan yang berlebihan pada sirkuit kelistrikan arus tinggi.

Kabel baterai atau kabel ground yang kendor, korosi atau rusak dapat menghambat aliran arus listrik pada sirkuit tersebut dan jika arus listrik tidak dapat mengalir dengan sempurna



Terminal baterai yang terlihat kotor dipenuhi oleh korosi harus dibersihkan. Sering kali korosi yang timbul pada baterai sangat tipis dan tidak terlihat mata namun dapat menghambat aliran arus listrik dari terminal bateari ke kabel baterai.

Jika dilihat dengan mata telanjang terminal dan kabel baterai terlihat baik-baik saja. Namun tahan yang terlalu tinggi yang diakibatkan korosi tersebut akan menghalang aliran arus listrik.


Baca Juga: "Cara Aman Mengganti Baterai Mobil"


Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop



Hal yang sama berlaku pada kabel baterai yang bagian ujungnya dalam keadaan kendor. Kleman kabel baterai yang tidak mengikat dengan kencang pada terminal baterai akan mengakibatkan tahanan yang terlalu tinggi dan menghalangi aliran listrik.

Begitu pula dengan kabel ground yang kendor dan korosi atau tidak mempunyai kontak yang bagus dengan body mobil.

Masalah starter pada mobil juga dapat diakibatkan karena mengganti kabel baterai dengan ukuran yang lebih kecil. Kemampuan kabel mengalirkan arus listrik sangat ditentukan oleh diameter kabel tersebut. Semakin besar diameter kabel semakin mudah arus listrik untuk mengalir.


Beberapa kabel baterai yang dijual dipasaran mempunyai diameter kawat tembaga yang kecil namun menggunakan plastik pembungkus yang tebal, sehingga membuat orang sering tertipu dan menganggap kabel tersebut sama dengan kabel baterai yang asli. Padxahal sebenarnya diameter kabel tersebut terlalu kecil untuk mengalirkan arus besar yang dibutuhkan sistem starter.


Tidak perlu adanya tahanan yang terlalu besar untuk menimbulkan masalah pada sistem kelistrikan. Contohnya saja alternator dengan kemampuan 120 ampere dapat bekerja pada sirkuit yang mempunyai tahanan 0.11 ohm.


Jika tahanan sirkuit tersebut meningkat menjadi 0.17 ohm maka alternator akan menghasilkan output maksimal hanya sekitar 80 ampere saja.
Dengan kata lain peningkatan tahanan sebesar 0.06 ohm saja (hampir tidak terlihat) akan menurunkan output maksimum alternator hampir sepertiga dari kemampuan normalnya.

Pada beban pengisian ringan penurunan arus pengisian tersebut mungkin tidak terlalu terlihat, namun pada beban tinggi maka alternator tidak dapat mengimbangi kebutuhan listrik pada mobil.


Cara Mengganti Baterai Mobil


Memeriksa Koneksi Kelistrikan

Jika Anda menggunakan ohm meter untuk mengukur koneksi kabel baterai dan kabel ground yang mengalami korosi, atau mengukur kabel yang beberapa kawat tembaganya terputus maka koneksi kabel akan tampak baik-baik saja karena yang diukur adalah kontiunitas bukan kemampuan kabel tersebut mengalirkan arus listrik yang besar.

Koneksi yang seperti itu mungkin tidak mengalami masalah saat dialiri arus listrik yang kecil namun jika yang mengalir adalah arus listrik besar, koneksi kabel tersebut tidak akan mampu mengalirkannya.


Jadi bagaimana caranya untuk memeriksa masalah seperti itu..?

Kita harus melakukan pemeriksaan voltage drop.



Baca Juga:"Pertanyaan Seputar Sistem Kelistrikan dan Lampu Indikator Mobil"


Pemeriksaan Voltage Drop

Pemeriksaan voltage drop merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui tahanan yang berlebihan pada sirkuit kelistrikan yang dialiri arus besar.

Metode ini merupakan pemeriksaan yang mudah dan cepat tanpa membutuhkan melakukan pembongkaran dan akan memperlihatkan dengan cepat apakah koneksi kabel dalam keadaan baik atau tidak.

Untuk melakukan pemeriksaan voltage drop, sirkuit yang akan diperiksa dalam keadaan dialiri arus listrik. Kemudian gunakan Digital Volt Meter (DVM) untuk mengukur voltage drop pada sirkuit yang sedang dialiri arus listrik.
Tegangan listrik akan selalu berusaha melalui jalur dengan tahanan yang paling rendah, jika sirkuit atau koneksi yang diperiksa memilik tahanan yang terlalu besar maka sejumlah tegangan listrik akan menuju ke DVM dan menghasilkan pembacaan tegangan.

Voltage drop yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali akan memperlihatkan tegangan dibawah 0.4 volt pada semua koneksi.

Voltage drop yang ideal  pada setiap keneksi adalah 0.1 volt. Jika terbaca tegangan lebih dari 0.1 volt pada koneksi kabel berarti ada tahanan yang berlebihan pada koneksi tersebut yang mungkin memerlukan perbaikan atau cukup dibersihkan saja.


Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop



Pemeriksaan Kelistrikan Pada Sirkuit Starter

Untuk memeriksa tahanan yang berlebihan pada sirkuit starter, lakukan pengukuran voltage drop pada baterai, koneksi kabel baterai dan starter saat mesin di starting.


Pertama, periksalah tegangan baterai. Suapaya starter dapat berputar dengan normal, kondisi baterai harus dalam keadaan minimal 75% penuh (12,4 volt atau lebih). Tegangan baterai yang rendah tidak hanya akan mempengaruhi starter namun juga komponen kelistrikan mobil yang lainnya.


Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop




A. Seting DVM pada skala 20 Volt, hubungkan lead positif ke terminal positif baterai (bukan pada kleman atau kabel baterai) dan hubungkan lead negatif ke terminal negatif baterai.



B. Kondisikan mesin agar tidak dapat hidup saat distarter (lepaskan fuse pengapian atau bahan bakar). Batasi waktu starter dibawah 15 detik


C. Sambil mobil distarter perhatikan pembacaan tegangan pada DVM. Kemudian hubungkan lead meter positif ke terminal kabel baterai pada motor starter dan lead meter negatif ke body motor starter.


E. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mobil distarter.

F. Bandingkan dua hasil pembacaan tegangan diatas. Jika keduanya sama berarti tidak ada voltage drop yang berlebihan pada sisi suplai tegangan positif sirkuit starter.


G. Jika tegangan listrik yang samapi pada motor starter tidak sama dengan tegangan baterai berarti ada voltage drop yang berlebihan pada sirkuit tersebut.


Kemudian lakukan pemeriksaan voltage drop pada bagian positif sirkuit starter.

A. Pastikan baterai dalam keadaan penuh

B. Nonaktifkan sistem pengapian


C. Seting DVM pada skala 2 volt

D. Hubungkan lead positif meter ke terminal positif baterai dan lead negatif meter ke terminal baterai pada motor starter. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mesin distarter.


Votage drop maksimum yang masih dapat ditoleransi pada sirkuit starter, termasuka solenoid dan relay eksternal adalah dibawah 0,6 volt.

Jika votage drop terbaca diatas 0,6 volt pada sirkuit starter, untuk mengetahui titik yang bermasalah lakukan pemeriksaan voltage drop pada setiap koneksi yang ada di dalam rangkaian tersebut,sbb:


  • Periksa koneksi antara terminal baterai dan kabel baterai dengan mengukur voltage drop padakoneksinya saat mesin distarter. Hubungkan lead positif meter ke terminal baterai dan lead negatif meter ke kleman kabel baterai. Jika koneksi antara terminal baterai dan kabel baterai dalam keadaan baik DVM akan menunjukkan angka 0 volt.

  • Periksa kabel positif baterai dengan mengukur voltage drop diantara kedua ujung kabel. Hubungkan lead positif meter ke kleman kabel positif baterai dan lead negatif meter ke ujung kabel pada motor starter. Starter mesin dan baca tegangannya. Kabel yang baik akan menunjukkan angka dibawah 0.2 volt.

  • Untuk memeriksa solenoid starter dan koneksi relay, hubungkan lead positif meter ke terminal baterai pada solenoid atau relay dan lead negatif baterai ke terminal motor starter. Starter mesin dan baca tegangannya. Koneksi yang baik akan menunjukkan angka dibawah 0,2 volt.

  • Kemudian, periksa sisi negatif pada sirkuit starter. Untuk memeriksa seluruh sirkuit hubungkan lead positif meter pada body motor starter yang bersih dan lead negatif meterf pada terminal negatif baterai. Starter mesin dan baca tegangannya. Voltage drop pada sisi negatif sirkuity starter harus menunjukkan angka dibawah 0,3 volt.
Jika voltage drop terlalu tinggi lakukan pemeriksaan pada setiap koneksi sisi negatif dirangkaian tersebut untuk menemukan konektor atau kabel yang bermasalah. Gunakan DVM untuk memeriksa seluruh koneksi sambil mesin distarter.

  • Periksa koneksi terminal negatif baterai dengan kabel ground (harus menunjukkan 0 Volt)
  • Periksa kabel negatif baterai dari baterai ke mesin (dibawah 0,2 volt)
  • Periksa koneksi antara terminal negatif baterai dengan body starter (dibawah 0,3 volt)
  • Periksa koneksi blok mesin dengan body motor starter (harus dibawah 0,1 volt)


Pemeriksaan Koneksi Kelistrikan Pada Sistem Pengisian


Memeriksa tahanan yang berlebihan pada koneksi sisi positif sirkuit alternator:

Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop




A. Seting DVM pada skala 2 volt

B. Hubungkan lead positif meter ke terminal B+ alternator

C. Hubungkan lead negatif meter ke terminal positif baterai.


D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. Harus dibawah 0,5 volt. Jika lebih tinggi periksa koneksi antara terminal B+ alternator dan baterai dari kemungkinan kendor, korosi atau ukuran kabel yang terlalu kecil.


Untuk memeriksa koneksi sisi negatif alternator dari tahanan yang berlebihan:

Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop



A. Seting DVM pada skala 2 volt,Set DVM on 2 volt DC scale.

B. Hubungkan lead negatif meter ke body alternator.

C. Hubungkan lead positif meter ke terminal negatif baterai.

D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. pada sisi negatif harus dibawah 0,2 volt. Jika lebih tinggi bersihkan koneksi-koneksinya atgau ganti kabel negatif baterai.
Beberapa laternator dipasang ke mesin menggunakan bushing karet dan menggunakan kabel ground sendiri. Periksa juga voltage drop pada kabel ground tersebut.


Baca Juga: "Pemeriksaan Baterai Dan Sistem Peingisian TOYOTA ALL NEW AVANZA"

Teknik Votage Drop Juga Dapat Digunakan Untuk Mendeteksi Arus Listrik Di dalam Sirkuit

Saat arus listrik menaglir pada rangkaian atau sirkuit kelistrikan maka akan menimbulkan panas. Voltage drop dapat digunakan untuk mendeteksi aliran arus listrik di dalam rangkaian dengan mengukur voltage drop pada sekering yang melindungi sirkuit tersebut. Hal ini merupakan meteode sederhana untuk memeriksa kebocoran arus listrik saat kunci kontak Off yang dapat membuat baterai menjadi soak.


Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop


Dengan posisi kunci kontak Off, hubungkan kedua lead meter pada kedua sisi sekering di fuse box atau power center. Jika tidak ada arus listrik yang mengalir pada sirkuit tersebut maka voltage drop akan terbaca 0 volt. Jika terbaca tegangan (katakanlah 0,1 volt atau lebih) menujukkan adanya arus listrik yang mengalir. Hal ini adalah beban kelistrikan yang normal untuk menjaga memori kontrol modul atau kontrol modul belum masuk ke "sleep mode" .



Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!







=================================================================

Cara Bleeding Sistem Rem ABS

=================================================================

Prosedur Bleeding Sistem Rem ABS 


Udara akan masuk kedalam sistem saat melakukan pembongkaran untuk melakukan penggantian komponen-komponen seperti, caliper, wheel cylinder, master cylinder, brake line dan hose.

Agar injakan pada pedal rem terasa kuat dan padat maka udara yang masuk tersebut harus dikeluarkan dengan cara melakukan bleeding sistem rem.

Udara yang terjebak pada saluran rem, caliper atau wheel cylinder akan membuat pedal rem terasa lebih dalam saat diinjak.

Udara merupakan zat yang dapat dikompresi, sehingga saat rem diinjak gelembung udara yang berada di dalam sistem rem akan dikompresikan terlebih dahulu sebelum minyak rem meneruskan tekanan pedal rem untuk menghentikan kendaraan.



Sesuai dengan aturan sirkuit rem pada mobil yang menggunakan antilock brake suystem atau ABS dapat dibleeding dengan prosedur biasa, asalkan tidak ada udara yang masuk ke dalam modulator ABS assembly.

Jika komponen rem yang dibongkar berada di bawah modulator ABS, seperti: caliper, wheel cylinder brake hose dan line, melakukan prosedur bleeding rem yang normal kemungkinan dapat mengeluarkan  seluruh udara yang berada di dalam sistem rem.


Sistem rem dapat dibleeding dengan secara manual, menggunakan power bleeder, injector atau vacuum bleeder. Tidak ada perbedaan metode apapun yang digunakan selama seluruh saluran dan komponen sistem rem diisi minyak rem yang cukup untuk mengeluarkan udara yang terjebak.


Prosedur bleeding rem yang paling umum adalah dengan memulai proses bleeding dari rem yang paling jauh dari master cyilinder, kemudian dilanjutkan membleeding rem yang menggunakan sirkuit yang sama (bisa rem belakang yang lain pada mobil rear wheel drive atau rem depan yang berseberangan pada mobil penggerak depan).

Setelah sirkuit tersebut selesai dibleeding, kemudian dilanjutkan proses bleeding pada sirkuit rem yang lain dan dimulai dari yang terjauh dari master cylinder.

Perhatikan selalu petunjuk urutan bleeding rem yang dikeluarkan oleh masing-masing pabrikan karena hal ini sangat bervariasi tergantung bagaimana konfigurasi sistem rem tersebut.


Udara dapat terperangkap di dalam unit ABS jika master cylinder sempat kehabisan minyak rem atau saluran rem pada kedua sisi ABS dilepaskan atau diganti.


Namun bagaimana jika Anda mengganti master cylinder, brake line atau valve yang berada diatas modulator ABS...?

Atau bagaimana jika melakukan penggantian modulator ABS atau high pressure accumulator..??

Ini merupakan salah satu pekerjaan yang cukup sulit.


Udara yang berada di dalam modulator ABS akan sangat sulit untuk dikeluarkan karena celah-celah dan sudut yang sangat sempit di dalam modulator ABS.

Modulator ABS dapat mempunyai 8,atau lebih dari 10  solenoid valve ABS/traction control ditambah berbagai jenis check  valve dan lubang-lubang buntu.

Beberapa modulator ABS mempunyai baut bleeding khusus untuk membantu mengeluarkan udara saat melakukan bleeding rem. Sementara ada juga yang tidak mempunyai baut tersebut dan membutuhkan scantool untuk mengaktifkan solenoid ABS sambil membleeding sistem rem.


Untuk dapat lebih memahami apa saja yang dibutuhkan dan harus dilakukan saat proses bleeding rem ABS, mari kita lihat beberapa prosedur bleeding rem pada beberapa sistem ABS General Motor.


Prosedur Bleeding Sitem Rem ABS  DELCO ABS-VI

Sistem ABS  Delco ABS-VI telah digunakan secara luas pada mobil-mobil penggerak depan General Motor, seperti Chevrolet Lumina dan APV, Chevrolet Beretta, Corsica dan Cavalier, Pontiac Grand Prix, Sunbird, Oldsmobile Cutlass Supreme dan Buick Regal.





Delco VI system merupakan sistem ABS  non-integral dengan master brake cylinder dan power booster konvensional. Sistem ini menggunakan 4 wheel speed sensor namun merupakan  three-channel system.
Rem-rem depan dikontrol secara terpisah, sedangkan rem-rem belakang menggunakan satu sirkuit ABS yang sama.


Hydraulic modulator dan motor pack assy terpasang pada master cylinder. Modulator diikat oleh dua baut pada lubang outlet bagian atas master cylibder, dua transfer tube pada dua lubang outlet dibagian bawah.

Hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan pada perbaikan sistem ini adalah kedua transfer tube bagaian bawah dan O-ring harus diganti jika master cylinder dan modulator dilepaskan satu sama lain. Hal ini sangat penting untuk mencegah kebocoran yang dapat menyebabkan sistem rem tidak berfungsi.

Modulator assembly mempunyai beberapa komponen, yaitu:

  • 4 chamber fluid untuk keempat rem,
  • 2 valve isolation solenoid, 
  • 4buah check ball, 
  • Motor pack yang berisi 3 motor DC dua arah dengan electromagnetic brakes (EMBs) dan  expansion spring brakes (ESBs)
  • 3 ball screw assemblies
  • 4 piston
  • Gear drive set dan gear cover

Modulator motor pack, isolation solenoid valves, gear cover dan individual gears merupakan komponen yang dapat diperbaiki dan dapat diganti secara terpisah.

Rem pada mobil GM yang menggunakan sistem Delco ABS-VI dapat dibleeding secara manual. menggunakan vacuum atau pressure bleeding.

Urutan proses bleeding dimulai dari roda belakang kanan, belakang kiri, depan kanan dan depan kiri.
Sebelum memulai proses bleeding, terlebih dahulu pastikan piston belakang di dalam modulator Delco ABS-VI berada pada posisi "home" . Jika hal ini tidak dilakukan , saluran rem bagian belakang tidak dapat dibleeding.

Cara Membaca Kode DTC Dan Reset Lampu ABS Toyota Secara Manual


Ada dua cara untuk melakukan hal tersebut:

Pertama, dengan menggunakan Tech1 atau scantool yang serupa, pilih menu Test mode F4 ABS, kemudian pilih pilihan manual control F0, Sekarang rear motor dapat diperintahkan untuk menggerakkan piston ke posisi home.

Kedua, tanpa menggunakan scantool, buka baut bleeder depan pada modulator. Hati-hati disana terdapat dua baut bleeder, pastikan Anda membuka baut bleeder depan. Kemudian bleeding modulator.

Tutup baut, kemudian bleeding kedua rem depan dimulai dari rem sisi kanan terlebih dahulu. Setelah tekanan pedal rem dalam keadaan padat, jalankan mobil dengan kecepatan diatas 5 Km/jam. Secara otomatis kontroler akan mereset sistem dengan memerintahkan rear motor berputar ke posisi home. Hentikan mobil dan bleeding rem belakang.


Sistem Rem ABS DELPHI DBC-7

ABS DELPHI DBC-7 diperkenalkan pada tahun 1999 untuk mobil Buick Regal danCentury, dan Chevrolet Tracker, Antilock Brake System Delphi DBC-7 ABS merupakan pengganti sistem ABS terdahulu Delco ABS-VI system. Sistem ini menggantikan ABS-VI mulai tahun  2000 pada Chevrolet Impala, Monte Carlo, Malibu, Cavalier dan Venture, Pontiac Sunfire and Montana, dan Oldsmobile Cutlass dan Silhouette.


Tidak seperti sistem ABS-VI, DBC-7 tidak menggunakan motor penggerak plunger untuk mensirkulasikan tekanan di dalam saluran rem. Sistem ini menggunakan solenoid seperti sistem ABS pada umumnya. Brake Pressure Modulator Valve mempunyai satu inlet (apply) valve dan satu outlet (release) valve untuk setiap saluran rem, ditambah dua buah akumulator (satu untuk setiap sirkuit rem). Jadi BPMV mempunyai 6 valve ABS untuk sistem ABS 3 channel, 8 valve ABS untuk sistem ABS 4 channel, dan 10 ABS valve untuk mobil yang dilengkapi dengan sistem Traction Control.

Inlet valve normalnya selalu dalam kondisi terbuka, sedangkan outlet valve posisi tertutup. Solenoid pada setiap valve akan diaktifkan saat EBCM memberikan ground ke masing-masing solenoid.

Sistem ABS yang digunakan pada seluruh kendaraan GM adalah sistem 4 channel, sehingga setiap outlet dari BPMV dihubungkan ke setiap saluran rem untuk roda yang terpisah. Saluran-saluran rem tersebut diberi kode warna untuk membedakannya:
  • Belakang kiri warna ungu
  • Belakang kanan warna kuning
  • Depan kiri warna merah
  • Depan kanan warna hijau


Prosedur Bleeding Minyak Rem Pada Sistem ABS DBC-7

Jika tidak ada udara yang masuk ke dalam modulator ABS maka prosedur bleeding biasa dapat dilakukan. Namun jika terdapat udara di dalam modulator ABS maka sistem rem harus di bleeding dengan menggunakan bantuan pressure bleeder dan scantool.

  • Hubungkan pressure bleeder ke reservoir master cylinder
  • Putar kunci kontak ON
  • Dengan posisi bleeder screw tertutup, berikan tekanan pada sistem sebesar 35 psi.
  • Pilih menu Automatic Bleed Procedure pada scantool. Scantool akan mengaktifkan Solenoid ABS di dalam BPMV selama satu menit.


Setelah itu akan muncul perintah pada scantool untuk membleeding tiap-tiap roda. Selama langkah ini pompa akan aktif dan masing-masing siklus release valve akan berlangsung selama satu menit. Hal ini akan diulangi pada setiap roda, Terakhir, scantool akan mengaktifkan solenoid-solenoid ABS selama 20 detik untuk mengeluarkan udara yang masih tertinggal.

Lepaskan tekanan pada alat bleeder dan lepaskan dari master cylinder. Periksa ketinggian pedal dan rasakan tekanannya untuk memastikan tidak ada udara lagi di dalam sistem rem.


Sistem Rem ABS Bosch 5




Pada tahun 1995 sistem ABS Bosch 5 diterapkan pada mobil corvette untuk menggantikan sistem ABS yang sebelumnya digunakan.

Sistem ABS Bosch 5 juga digunakan pada beberapa mobil produksi GM tahun 1995-1996, seperti: Chevy Caprice dan Impala, Buick, Estate Wagon dan Roadmaster, dan Cadillac Deville, Eldorado, Fleetwood dan Seville.

Modulator menggunakan solenoid-solenoid untuk setiap sirkuit rem, namun tidak membutuhkan alat khusus untuk membleeding sistem remnya. Artinya sistem rem dapat dibleeding dengan metode konvensional, dengan urutan sbb: belakang kanan, belakang kiri, depan kanan dan depan kiri.


Prosedur Bleeding Sistem Integral ABS

Sistem ABS integral sudah tidak digunakan sejak lama, namun teknisi perlu memahaminya saat melakukan pekerjaan bleeding rem pada mobil-mobil  tua.
Sistem ini digunakan pada kendaraan GM termasuk dengan sistem Power master Delco III pada 1989-91 Buick Regal, Oldsmobile Cutlass dan Pontiac Grand Prix dan GTU model. Prinsip kerjanya sama dengan sistem ABS  Teves Mark 2, Bosch III , Bendix 9 dan Bendix 10



Sistem ABS integral menggunakan high pressure pump dan accumulator untuk membatu pengereman dan sistem ABS. Sebagai pedoman, tekanan pada accumulator harus dilepaskan sebelum melakukan pekerjaan perbaikan sistem rem apapun. Beberapa dari sistem ini dapat menghasilkan tekanan samapai 2.700 psi, jadi jangan pernah membuka saluran rem atau berusaha melakukan penggantian komponen hidrolik sistem ABS sebelum tekanan pada accumulator dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan pedal rem kuat sebanyak 40 kali dengan kunci kontak Off.

Setelah selesai melakukan perbaikan, saluran rem dapat dibleeding secara manual denga alat power bleeder atau vacuum bleeder konvensional. Pada semua metode tersebut, kunci kontak harus selalu dalam keadaan Off agar pompa ABS tidak membangkitkan tekanan pada accumulator. Kemudian sistem rem dapat dibleeding secara biasa dengan mengikuti urutan sesuai dengan rekomendasi pebrikan. Pada kendaraan GM urutannya adalah belakang kanan, belakang kiri, depan kanan dan depan kiri.

Modulator ABS harus dibleeding dengan prosedur khusus apabila melakukan penggantian master cylinder atau modulator ABS atau terdapat udara pada bagian komponen ABS yang lainnya.

Berikut prosedur yang harus dilakukan pada sistem ABS Powermaster III yang diaplikasikan pada kendaraan GM:

Untuk membleeding dua buah valve yang terdapat di dalam modulator disediakan dua bleeder screw. Mulai dari yang paling dekat dengan mesin. Putar kunci kontak ON dan berikan tekanan yang ringan pada pedal rem. Buka bleeder screw dan biarkan minyak rem mengalir sampai tampak jernih. Tutup bleeder screw dan ulangi hal yang sama pada bleeder screw kedua.

Buang tekanan di dalam accumulator dengan menekan pedal rem sebanyak 40 kali dengan posisi kunci kontak OFF. Tunggu dua menit agar udara di dalam minyak rem keluar. Kemudian isi kembali tabung reservoir dengan minyak rem DOT 3.


Sekarang lakukan proses bleeding pada bagaian boost. Lakukan hal ini dengan memberikan tekanan yang sedang pada pedal rem  dan putar kunci kontak ke posisi ON selama 3 detik, dan kemudian OFF-kan. Ulangi prosedur ini sebanyak 10 kali.Periksa injakan pedal rem terasa padat saat sudah selesai dan lakukan tes jalan untuk memastikan sistem rem bekerja dengan sempurna.


Catatan:
Jika Anda mempunyai scantool Tech 2 dapat menggunakan menu solenoid bleed test. Hal ini akan mengaktifkan solenoid ke posisi hold dan release untuk mengeluarkan udara dari booster.


Prosedur Bleeding Pada Sistem ABS Kelsey-Hayes 4WAL

Jika valve depan ABS tidak diganti, sistem rem dapat dibleeding secara manual dengan menggunakan vacuum bleeder atau presure bleeder dengan urutan sbb:
Master cylinder
Rear anti-lock valve
Combination valve
Front anti-lock valve
Left rear wheel
Right rear wheel
Right front wheel
Left front wheel.

Lakukan prosedur bleeding pada valve atau roda satu persatu.


Jika master cylinder diganti, bleeding master cylinder diluar sebelum dipasang.
Jika Valve ABS depan diganti, maka diperlukan prosedur bleeding khusus;
Kendorkan bleed plug pada valve depan yang baru sekitar 1/4 sampai 1 putaran.
Lepaskan tutup bleed valve stem
Pasang SST Valve depressor tool 6670. Geser nok samping pada tool ke arah boss disekitar bleed valve stem. Stem harus ditahan pada posisi terbuka (kearah dalam) agar bagian atas valve yang baru dapat dibleeding dengan sempurna.

Kencangkan thumbscrew pada SST 6670 agar dapat mendorong valve stem kearah dalam sekitar 0.51 mm - 0.76 mm.


Tekan pedal rem, Pedal rem akan jatuh saat bleed plug dibuka penuh dan valve stem didorong kearah dalam oleh tool.

Injak pedal rem 5-10 kali. Hal ini akan mengisi bagian atas dan bawah valve dengan cepat.
Bleeding valve assy yang baru pada setiap saluran rem satu persatu. jangan lupa untuk selalu menutup valve bleed plug sebelum mengocok pedal rem. Lanjutkan proses bleeding sampai miny7ak rem yang keluar dari fitting terlihat jernih dan tidak ada gelembung udara.

Lepaskan tool dari valve stem dan pasang tutup stem. Kencangkan bleed plug dengan momen 7-9 Nm 60-84 in.-lbs).

Catatan;
Jika valve ssy ABS tidak dilepas, bleed plug dan bleed vave tidak perlu dibuka selama proses bleeding. Bleeding saja valve assy pada setiap saluran rem satu persatu.


Catatan:
Selalu ikuti petunjuk yang dikeluarkan setiap pabrikan mengenai prosedur khusu yang harus dilakukan saat melakukan pekerjaan pada sistem rem ABS.



Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




=================================================================

Halaman