Blog otomotif terpercaya serta panduan bengkel yang praktis dan mudah

Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil

=================================================================
Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil
Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil - Hallo sahabat Bengkel Karya Prima Motor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Diagnosa dan Perbaikan mobil, Artikel perbaikan sistem AC, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil
link : Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil

Baca juga


Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil

Bagaimana Menganalisa dan Memperbaiki Kerusakan Kompresor AC dan Mencegah Kerusakan Terulang Kembali

Kompresor AC merupakan jantung dari sirkulasi freon pada sistem AC mobil. Kompresor memompa dan menekan freon agar bersirkulasi di dalam seluruh sistem AC. Kompresor AC bekerja cukup berat dan bekerja pada suhu yang tinggi.

 Kompresor AC sangat bergantung pada jumlah oli kompresor yang tepat agar dapat bekerja dengan lancar. Jika kompresor AC kehilangan pelumas karena adanya kebocoran tau karena kualitas pelumas yang menurun akibat kontaminasi maka cepat atau lambat kompresor AC akan mengalami kerusakan.

Kompresor AC mobil

Gejala kerusakan yang umum terjadi pada kompresor AC adalah:

  • Kompresor yang macet. 
  • Kompresor AC tidak dapat berputar walaupun magnetic clutch terhubung 
  • Terdengar bunyi mendcit  dari drive belt atau 
  • Belt kompresor putus atau terlepas dari pulley kompresor AC.

Kekurangan atau kehilangan pelumas merupakan penyebab paling sering dari kerusakan kompresor AC. Kebocoran oli dapat terjadi jika terjadi kebocoran freon di dalam sistem AC yang menyebabkan freon dan oli keluar dari dalam sistem AC.

Lokasi kebocoran yang paling sering terjadi  pada sistem AC antara lain:

  • Selang AC
  • Koneksi selang dan pipa AC (O-ring dan Gasket Flange).
  • Evaporator
  • Kondensor
  • Seal shaft kompresor.


Alat deteksi kebocoran elektronik dan pewarna dapat digunakan untuk mendeteksi titik kebocoran pada sistem AC agar dapat diperbaiki.


Adanya sumbatan di dalam sistem AC juga dapat mengakibatkan kompresor AC kekurangan oli. Oli bersirkulasi bersama dengan freon di dalam sistem AC, sehingga jika orifice tube dan expansion valve tersumbat maka kompresor AC akan bekerja dengan pelumasan yang kurang sehingga berpotensi mengalami macet.

Walaupun kompresor AC masih dapat berputar namun sebaiknya harus segera diperbaiki atau diganti jika terlihat ada kebocoran, mengeluarkan bunyi yang berisik atau tidak bekerja dengan sempurna.

Beberapa kompresor AC dalam kondisi normal mungkin mengeluarkan suara lebih berisik dari kompresor yang lain, Tapi suara ketukan yang keras terkadang disebabkan oleh adanya udara di dalam sistem AC (untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan proses pemakuman sistem AC untuk mengeluarkan udara dari dalam sistem AC dan kemudian isi kembali freon sesuai spesifikasi).
Bunyi metal yang beradu dan bunyi bearing biasanya merupakan pertanda kompresor AC sudah perlu diganti.

Kompresor AC juga harus diganti jika mengalami kebocoran internal atau tidak dapat menghasilkan tekanan yang cukup karena beberapa hal di bawah ini:
  • Reed valve rusak
  • Ring piston aus
  • Silinder aus

Kompresor yang aus atau adanya masalah dibagian internalnya akan mengakibatkan kompresor AC tidak dapat menghasilkan tekanan kerja yang sesuai spesifikasi walaupun freon dalam kondisi cukup.  Masalah ini dapat didiagnosa dengan menggunakan alat pressure gauge AC.


Penyebab AC mobil yang tidak dingin memang dapat disebabkan oleh banyak hal selain kompresor AC yang tidak berfungsi dengan baik, jadi jangan langsung melakukan penggantian kompresor AC sebelum memastikan beberapa hal dibawah ini:
  • Freon dalam jumlah yang cukup
  • Kemungkinan oli yang terlalu banyak di dalam sistem AC
  • Adanya kontaminasi udara di dalam sistem AC
  • Kondensor tersumbat
  • Orifice tersumbat
  • Electric fan yang tidak bekerja

Pada mobil yang sudah menggunakan automatic climate control system, kerja dari kompresor AC juga sangat dipenagruhi oleh sensor-sensor.

Beberapa mobil ada yang menggunakan:

  • AC pressure transducer (biasanya dipasang pada saluran high pressure) untuk memonitor tekanan freon dan akan mematikan kompresor jika tekanan freon terlalu tinggi.
  • Temperature sensor kompresor AC yang akan mematikan kompresor jika temperaturnya terlalu tinggi.
  • Rpm sensor kompresor AC untuk memonitor drive belt yang selip.

Sebagai contoh, mobil Mitsubishi menggunakan "belt lock controller" untuk memutuskan kompresor AC jika drive belt selip atau kompresor AC macet.


Pada mobil Mercedes Bensz E-Class produksi tahun 1996 keatas AC control module akan memutuskan kompresor AC jika temperature freon dan pressure sensor tidak terlihat naik saat kompresor AC berputar.

Masalah Pada Clutch Kompresor AC

Jika kompresor AC terlihat tidak berputar, pastikan magnetic clutch terhubung saat dialiri listrik. Magnetic clutch yang tidak terhubung dapat disebabkan oleh:
  • Relay magnetic clutch rusak
  • Fuse putus
  • Masalah pada wiring
  • Magnetic clutchnya rusak

Jika magnetic clutch tidak dapat terhubung saat switch AC dinyalakan, coba jumper kabel magnetic clutch langsung ke baterai dengan menggunakan kabel jumper yang dilengkapi fuse untuk mengetahui apakah masalahnya berasal dari magnetic clutch atau dari yang lainnya.

Jika magnetic clutch terhubung saat dijumper maka masalahnya berasal dari power suplai,seperti:
  • Relay
  • Fuse
  • Wiring
  • Switch atau 
  • Control module

Gunakan wiring diagram untuk menelusuri penyebab  tidak adanya  tegangan yang sampai ke magnetic clutch.

Banyak sistem AC mobil yang menggunakan low pressure cut out switch yang berfungsi untuk mencegah clutch kompresor terhubung jika tekanan sistem AC terlalu rendah (jumlah freon rendah). Hal ini didesain untuk melindungi kompresor AC dari kerusakan saat terjadi kebocoran. Jadi jika clutch kompresor AC tidak terhubung periksalah jumlah freon dan switch cut out.

Celah magnetic clutch yang tepat juga sangat mempengaruhi kerja dari magnetic clutch. Jika celahnya tidak tepat maka magnetic clutch dapat selip dan terbakar atau tidak mau terhubung sama sekali. Celah magnetic clutch yang tepat dapat dilihat pada spesifikasi masing-masing mobil di service manual. Namun umumnya celah magnetic clutch berkisar antara 0,25 - 1,0 mm

Kompresor AC Rusak

Seberapa seringkah kerusakan kompresor AC akibat kesalahan produksi...?

Tidak terlalu sering

Sesuai dengan riset yang dilakukan satu produsen kompresor AC yang menyimpulkan bahwa dari hasil pemeriksaan sebanyak 75 unit kompresor yang diklaim mengalami kerusakan dan dikembalikan pada masa warranty, ternyata hanya 2 unit yang memang benar-benar  rusak karena cacat produksi. Sisanya mengalami kerusakan karena berbagai sebab, seperti:
  • Oli yang terlalu sedikit
  • Udara di dalam sistem AC
  • Kontaminasi di dalam sistemAC
  • Kesalahan saat instalasi

Kategori penyebab kerusakan yang terakhir termasuk juga penggunaan jenis pelumas yang tidak sesuai, tidak memasukkan pelumas dengan jumlah sesuai spesifikasi, tidak menggunakan bahan flushing yang direkomendasikan saat "membersihkan" sistem AC, menggunakan freon yang sudah terkontaminasi.

Partikel kotoran dan geram-geram yang tertinggal di dalam sistem AC akibat kerusakan kompresor yang sebelumnya dan tidak dibersihkan dengan sempurna sebelum memasang kompresor AC yang baru merupakan faktor utama berulangnya kerusakan pada kompresor AC yang baru diganti.

Gunakanlah selalu pelumas yang direkomendasikan untuk setiap kompresor AC. Hal ini khususnya sangat penting pada kompresor AC jenis rotary vane dan scroll-type. Kompresor AC yang baru biasanya  sudah berisi pelumas yang diisi dari pabrik, Pada beberapa kasus sebelum dipasang ke mobil, oli yang ada didalam kompresor tersebut harus dikuras dan kemudian dimasukkan kembali sesuai dengan kebutuhan sistem AC mobil.

Ada juga kompresor AC yang berisi pelumas oli POE dan PAG dan belum tentu  sesuai dengan sistem AC suatu mobil. Ikuti petunjuk pemasangan dari produsen kompresor AC untuk mencegah masalah warranty dikemudian hari.

Sebelum menambahkan oli baru ke dalam sistem AC, oli lama yang berada di dalam sistem harus dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah adanya kontaminasi pada pelumas dan mengurangi resiko mengisi oli dengan jumlah yang berlebihan di dalam sistem AC (hal ini akan mempengaruhi performa sistem AC). Selalu lihat petunjuk spesifikasi kapasitas oli yang dikeluarkan pabrikan mobil untuk setiap jenis mobil.

Berikut daftar pelumas yang direkomendasikan untuk berbagai merk kompresor AC R134a

  • Behr/Bosch rotary compressors - Ester 100
  • Behr/Bosch piston compressors - PAG 46
  • Calsonic V5 - PAG 150
  • Calsonic V6 - PAG 46
  • Diesel/Kiki (Zexel) DKS, DKV dan DCW - PAG 46
  • Hitachi (all) - PAG 46
  • Keihin (all) - PAG 46
  • Matsushita (all) - Ester 100
  • Mitsubishi FX80 - PAG 100
  • Mitsubishi FX105 - PAG 46
  • Nihon (all) - Ester 100
  • Nippondenso 6P, 10P, 10PA, 10P08E - PAG 46
  • Nippondenso SP127, SP134  dan  6E171 - PAG 46
  • Nippondenso TV series - PAG 125
  • Panasonic (all) - PAG 46
  • Sanden SD500 & SD700 - PAG 100
  • Sanden SD710, SDB, TV dan TRS - PAG 46 dan 
  • Seik-Seiki (semua) - Ester 100.

Melakukan Flushing Setelah Mengalami Kerusakan Kompresor AC

Saat kompresor AC mengalami kerusakan kemungkinan besar terdapat partikel-partikel halus logam yang tertinggal di dalam sistem AC. Partikel ini sebagian besar akan terjebak di dalam kondensor yang dapat menyumbat pipa-pipa kondensor dan mempengaruhi efek pendinginan sistem AC.

Sebagian lagi dari partikel  logam tersebut akan menuju dan menyumbat orifice tube atau expansion valve. Partikel ini  bahkan dapat dihisap kembali ke dalam suction tube. Jika partikel logam  ini tidak dikeluarkan dengan cara flushing maka dapat terhisap kembali masuk kedalam kompresor AC yang baru sehingga mempercepat kerusakan kompresor tersebut.

Sangat dianjurkan untuk melakukan flushing selang-selang AC sebelum melakukan penggantian kompresor AC. Begitu juga halnya dengan flushing kondensor AC. Namun pada banyak kondensor, langkah penggantian merupakan salah satu jalan untuk memastikan untuk menghilangkan kontaminan dari dalam sistem  AC.

Langkah flushing mungkin akan efektif untuk membersihkan kotoran pada kondensor tipe serpentine tapi tidak begitu halnya dengan kondensor dengan tipe aliran paralel, begitu juga dengan tipe kondensor terbaru dengan tabung ekstrusi yang sangat kecil.

Untuk aplikasi seperti ini, maka kondensor harus diganti. Memang harganya cukup mahal, tapi tidak semahal dengan mengganti kembali kompresor AC karena adanya partikel logam  dan endapan pada kondensor yang tidak diganti.

Setelah melakukan flushing, pasanglah in-line filter setelah kondensor untuk menyaring partikel yang mungkin masih tertinggal di dalam sistem AC. filter tersebut akan mencegah kotoran menuju orifice tube.

Dapat juga dipasangkan sebuah filter screen pada susction hose dibagaian inlet kompresor untuk melindungi kompresor yang baru dari partikel logam yang tertinggal pada bagian atas suction hose atau evaporator.

Alasan lain perlunya melakukan flushing adalah untuk menghilangkan sisa oli di dalam sistem AC saat akan melakukan perubahan sistem AC dari R12 menjadi R134a yang lebih ramah terhadap lapisan ozon, namun pastikan bahwa jumlah oli di dalam sistem AC sesuai spesifikasi setelah melakukan flushing.

Penambahan oli ke dalam sistem AC akan lebih akurat jika di flushing terlebih dahulu karena sangat sulit untuk mengetahui secara pasti jumlah oli yang masih tertinggal di dalam sistem akibat adanya kebocoran.

Memperkirakan jumlah oli yang terdapat di sistem saat melakukan penggantian komponen-komponen AC seperti accumulator, receiver/drier, kondensor, kompresor dan selang-selang kurang akurat untuk menentukan berapa banyak oli yang harus ditambahkan ke dalam sistem ketika mengisi ulang freon.

Flushing akan menghilangkan semua oli yang ada di dalam sistem sehingga jumlah oli yang tepat sesuai spesifikasi pabrikan dapat ditambahkan kedalam sistem AC.

Apa yang terjadi jika oli kompresor terlalu banyak atau kurang..?

Oli yang terlalu sedikit di dalam sistem AC akan mengurangi pelumasan dan mempercepat kerusakan kompresor AC. Terlalu banyak oli di dalam sistem AC akan menggenangi kondensor dan dapat menghambat aliran freon sehingga mengurangi efektivitas pendinginan sistem AC.


Komponen lain yang sebaiknya juga diganti akibat kerusakan kompresor adalah accumulator atau receiver/dryer dan orifice tube atau expansion valve. Accumulator berisi descicant yang berfungsi untuk menyaring uap air dan berfungsi sebagai filter untuk melindungi sistem AC. Penggantian orifice tube dan expansion valve dianjurkan karena lubang kecil pada komponen pengukur ini dapat dengan mudah tersumbat oleh partikel kotoran.

Vakum dan Pengisian Freon Sistem AC

Setelah kompresor AC dipasang dan selang-selang AC dihubungkan maka sistem AC harus divakum dengan menggunakan vacuum pump untuk mengeluarkan udara dan uap air dari dalam sistem AC. Jika tidak dikeluarkan dari dalam sistem, udara akan mengurangi efek pendinginan sistem AC. Uap air akan bereaksi dengan oli dan menghasilkan zat azam dan endapan lumpur. Uap air juga dapat membeku dan menyumbat expansion valv, menimbulkan bunyi, menyumbat atau bahkan menutup saluran AC sama sekali.

Sebuah pompa vakum yang dapat memberikan kevakuman yang tinggi harus digunakan untuk mengeluarkan seluruh kontaminasi di dalam sistem AC. Saat udara dikeluarkan dari dalam sistem  maka akan terjadi kevakuman yang akan membuat sisa uap air mendidih dan menguap. Agar hal ini dapat terjadi pompa vakum harus dapat menciptakan kevakuman sampai 29 in Hg selama proses vakum yang dilakukan setidaknya sekitar 30 menit.

Cara yang paling baik memonitor proses vakum adalah dengan menggunakan Thermistor Vacuum Gauge yang mampu membaca sampai satuan micron ( 1 inchi mercury setara dengan 25.400 micron) .
Dibutuhkan alat yang sangat akurat untuk mengukur kevakuman di dalam sistem AC karena sedikit saja ada sisa tekanan di dalam sistem AC dapat mencegah uap air yang tersisa di dalam sistem AC  untuk menguap. Hanya 1/2 inchi mercury tekanan (12.700 micron)  dapat menurunkan titik didih air lebih dari 5 derajat celcius. Mengeluarkan seluruh tekanan di dalam sistem AC merupakan langkah penting pada proses vakum untuk memastikan semua udara dan uap air keluar dari sistem AC.

Setelah melakukan proses vakum pada sistem AC, tutup semua katup dan matikan pompa vakum. Kenaikan tekanan yang lambat di dalam sistem AC (dapat terlihat pada Thermistor Vacuum Gauge) akan terjadi ketika sisa uap air terus mendidih di dalam sistem AC. Melakukan proses vakum tambahan akan mengeluarkan sisa uap air ini. Proses vakum belum dapat dikatakan selesai sebelum sistem AC dapat mempertahankan pembacaan kevakuman yang stabil di bawah 700 micron paling tidak selama 3 menit.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses vakum dapat dipersingkat jika sebelumnya melakukan langkah pendahuluan untuk mengkondisikan evaporator sebelum menghubungkan pompa vakum. Langkah pendahuluan ini untuk menaikkan temperatur sehingga uap air di dalam sistem dapat menguap lebih cepat. Cara paling mudah untuk menaikkan temperatur evaporator adalah dengan menghidupkan mesin dengan heater pada posisi HOT dan mode RECIRC. Hidupkan blower AC pada putaran maksimal dan tutup semua pintu dan kaca mobil. Saat mesin mencapai temperatur kerja, evaporator akan mendapatkan pemanasan dan siap untuk divakum.


Jika kevakuman sistem AC tidak dapat stabil kemungkinan ada kebocoran di dalam sistem AC, pada pompa vakum atau koneksinya. Lakukan pemeriksaan kebocoran sebelum melakukan proses vakum karena proses vakum tidak selalu dapat diandalkan untuk mengetahui adanya kebocoran yang sangat kecil pada sistem AC. Seal dan O-ring yang bocor saat ada tekanan bisa saja berubah posisi dan tidak bocor saat proses vakum.


Terakhir, isi kembali oli kompresor dan freon ke dalam sistem AC dengan jumlah sesuai spesifikasi. Jangan mengisi oli kompresor dan freon secara berlebihan. Periksa performa pendinginan sistem AC untuk memastikan sistem AC bekerja dengan normal dan kompresor yang baru berfungsi dengan baik.

Analisa Kerusakan Kompresor AC General Motor

Analisa secara lengkap yang dilakukan  pada kompresor AC yang dipasang pada mobil-mobil GM yang diganti karena beberapa keluhan seperti berisik, getaran dan kemampuan pendinginan yang rendah banyak menunjukkan ternyata tidak ada masalah.

Analisa lebih lanjut yang dilakukan menemukan akar masalah penyebab keluhan pelanggan yang menyebabkan dilakukan penggantian kompresor AC seringkali disebabkan oleh masalah pengisian freon atau masalah pada area atau sistem lainnya.

Pengisian freon ke dalam sistem AC yang tidak sesuai, baik terlalu berlebihan atau kurang, merupakan kontributor terbesar penggantian kompresor AC yang tidak perlu. Penggunaan alat refrigerant recycling/recharging yang dapat mengukur dengan akurat banyaknya freon yang diisikan ke dalam sistem AC akan membantu teknisi melakukan diagnosa yang lebih akurat tentang level pengisian freon sebelum memutuskan melakukan penggantian komponen.

Pemeriksaan visual secara menyeluruh juga harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan yang lebih dalam dan melakukan perbaikan. Dengan melakukan pemeriksaan secara visual diharapkan dapat menemukan kemungkinan penyebab masalah yang kasat mata sehingga  dapat menghemat waktu dan mengurangi diagnosa yang lebih jauh.

Lakukan pemeriksaan-pemeriksan dibawah ini sebelum melakukan penggantian kompresor AC karena keluhan seperti bunyi berisik, getaran dan AC kurang dingin.

  • Baut braket atau mounting kompresor AC kemungkinan kendor atau tidak terpasang
  • Fanbelt kompresor AC kemungkinan kendor atau tidak terpasang dengan benar
  • Saluran freon AC mungkin bersentuhan dengan body mobil, chasis atau komponen mesin. Hal ini dapat menimbulkan suara berisik dan getaran  yang dapat dirasakan pada ruang penumpang.
  • Aliran udara pada kondensor AC kurang
  • Fin-fin kondensor AC bengkok atau tertutup kotoran.
  • Celah  antara kondensor dan radiator terdapat sampah dan kotoran.
  • Cooling fan tidak bekerja sebagaimana mestinya atau penggunaan aksesoris aftermarket yang menghalangi aliran udara yang menuju ke kondensor.
  • Periksa dari kemunkinan tidak terpasangnya air deflector, baffle, seal dan shroud.
  • Compressor cycling switch tidak bekerja dengan benar. Hal ini dapat mengakibatkan evaporator membeku atau kompresor AC tidak dapat terhubung dalam waktu yang cukup untuk membangkitkan tekanan di dalam sistem AC.
  • Udara yang mengalir melalui evaporator terhambat.
  • Filter cabin tersumbat, atau evaporator tertutup kotoran.
  • Pengisian freon tidak sesuai spesifikasi. 
  • Sistem Ac mungkin diisi dengan oli yang tidak tepat
  • Sealer sistem AC tidak sesuai dengan rekomendasi GM
  • Freon terkontaminasi atau mengandung banyak uap air. 
  • Orifice tube atau thermostatic expansion valve (TXV) tersumbat atau tidak bekerja
  • Capillary bulb pada thermostatic expansion valve (TXV) harus dipasang dengan posisi yang benar sehingga valve dapat mengalirkan freon dengan sempurna.
  • Descicant bag di dalam accumulator rusak sehingga partikel kotoran bersirkulasi di dalam sistem AC
  • Lakukan pemeriksaan kode DTC pada seluruh control module. Beberapa kode DTC dapat menonaktifkan kompresor AC. Perbaiki kode DTC tersebut terlabih dahulu agar kompresor AC dapat berfungsi dengan normal.
  • Pastikan mesin tidak bekerja pada putaran idle yang terlalu rendah dan pastikan mesin bekerja pada kondisi dimana kompresor AC diijinkan untuk bekerja ( sebagai contoh mesin mungkin mengalami overheat atau terlalu dingin untuk kompresor diijinkan bekerja).


Demikianlah Artikel Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil

Sekianlah artikel Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil dengan alamat link https://bengkelmobilkpm.blogspot.com/2018/10/menganalisa-dan-memperbaiki-kerusakan.html

Subscribe to receive free email updates:


[ad_2]
Sumber : Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil =================================================================

Penyebab AC Mobil Tidak Dingin

=================================================================
Penyebab AC Mobil Tidak Dingin
Penyebab AC Mobil Tidak Dingin - Hallo sahabat Bengkel Karya Prima Motor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Penyebab AC Mobil Tidak Dingin, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Diagnosa dan Perbaikan mobil, Artikel perbaikan sistem AC, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Penyebab AC Mobil Tidak Dingin
link : Penyebab AC Mobil Tidak Dingin

Baca juga


Penyebab AC Mobil Tidak Dingin

AC Mobil Tidak Dingin Dan Mengeluarkan Udara Panas


Apakah udara yang keluar dari ventilasi AC mobil terasa panas..?

Kemungkinan terdapat masalah pada sistem AC mobil yang disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini:

  • Freon atau refrigerant di dalam sistem AC mobil kurang atau kosong sama sekali. Hal ini merupakan penyebab paling umum masalah AC mobil yang tidak dingin. 
  • Kemungkinan yang lain penyebab AC mobil tidak dingin adalah kompresor AC yang tidak berfungsi saat AC dinyalakan. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan didalam sirkuit kelistrikan kompresor AC dan magnetic clutch yang menggerakkan kompresor AC
  • Terdapat sumbatan didalam saluran freon yang menyebabkan freon tidak dapat bersirkulasi di dalam sistem AC mobil. 
  • Blend air door di dalam unit HVAC  macet pada posisi HEAT dan membuat udara tidak dapat mengalir melalui evaporator AC.



Periksa Kompresor AC

Mulai pemeriksaan dengan memeriksa kompresor AC

Apakah kompresor AC terlihat berputar saat AC dinyalakan..?

Jika kompresor AC berputar, berarti kompresor AC bekerja dengan baik dan  freon di dalam sistem AC dalam kondisi yang cukup untuk menghasilkan udara yang dingin di dalam kabin mobil, jadi kemungkinan masalah ada pada unit HVAC.


Jika kompresor AC tidak terlihat terhubung saat switch AC posisi ON, coba jumper clutch kompresor langsung ke baterai (gunakan kabel jumper dengan fuse). Jika kompresor AC bekerja saat dijumper dan AC mengeluarkan udara dingin hal tersebut menandakan freon berada dalam jumlah yang cukup dan kemungkinan kerusakan adalah relay clutch kompresor AC atau pressure switch.

Jika kompresor AC tetap tidak bekerja saat dijumper berarti masalahnya adalah clutch  kompresornya.

Jika clutch kompresor terlihat terhubung, namun kompresor AC tidak berputar (fan belt mulai selip dan terdengar suara mendecit), kemungkinan kompresor AC macet dan perlu diganti dengan yang baru.

Jika clutch kompresor terhubung dan kompresor AC berputar namun AC tetap tidak mengeluarkan udara dingin kemungkinan jumlah freon di dalam sistem AC kurang dan perlu ditambah.

Periksa Jumlah Dan Kondisi Freon AC

Hubungkan pressure gauge AC pada service port sisi HIGH (terletak pada selang high pressure yang dipasang diantara kompresor AC dan Kondensor). Pembacaan pressure gauge akan memberitahukan apakah ada tekanan di dalam sistem AC.

Memeriksa jumlah freon dengan hanya menekan pentil valve menggunakan obeng kecil sambil melihat semprotan freon yang keluar bukan cara yang akurat untuk memeriksa tekanan freon di dalam sistem AC.

Mungkin saja masih ada tekanan di dalam sistem AC, namun tekanan tersebut belum cukup untuk menggerakkan low pressure safety switch supaya kompresor AC dapat terhubung.


Jika jumlah freon di dalam sistem AC berkurang atau kosong sama sekali, periksalah kebocoran freon, karena freon AC tidak akan berkurang kecuali ada kebocoran.

Perbaiki kebocoran tersebut, kemudian lakukan pemakuman sistem AC untuk mengeluarkan udara dari dalam sistem AC. Setelah udara dikeluarkan isilah freon sesuai dengan spesifikasi .

Sangat penting agar sistem AC tidak mengandung udara karena dapat menurunkan efisiensi pendinginan dan dapat membuat kompresor AC mengeluarkan bunyi berisik.

Pemeriksaan Funsi Sistem AC

Jika tidak ada masalah pada sistem yang mengatur sirkulasi freon (jumlah freon cukup, kompresor AC bekerja normal dan menghasilkan tekanan), namun AC mobil tetap tidak dingin, kemungkinan berikutnya adalah adanya sumbatan pada orifice tube (terletak di hose high pressure yang dipasang diantara kondensor dan evaporator). Sumbatan yang terjadi akan mencegah freon memasuki evaporator atau bersirkulasi melalui saluran freon.

Jika orifice tube tersumbat, tekanan pada high pressure dan low pressure akan lebih rendah dari seharusnya karena tidak ada freon yang bersirkulasi di dalam  sistem AC.

Jika sirkuit freon tampak berfungsi dengan normal (kompresor AC berputar, saluran high pressure antara kondensor dan evaporator terasa dingin dan ada terlihat adanya kondensasi), namun dari ventilasi AC tidak berhembus udara dingin  (blower AC bekerja normal), maka kemungkinan penyebabnya adalah BLEND AIR door yang kemungkinan macet pada posisi HEAT, atau filter kabin yang tersumbat parah dan menghalangi aliran udara. Kemungkinan lainnya adalah kerusakan di dalam sistem automatic climate control seperti interior temperature sensor atau control module.

Sistem AC mobil saat ini dengan automatic climate control cukup rumit, agar dapat melakukan analisa dan perbaikan sistem AC ini dibutuhkan peralatan khusus dan pengetahuan mengenai sistem kerja AC mobil.

Bagan Pemeriksaan Sistem AC Mobil 

Bagan pemeriksaan AC mobil ini menunjukkan pembacaan pressure gauge LOW SIDE dan HIGH SIDE dan temperatur kabin untuk masalah sistem AC yang umum.


Pembacaan Pressure Gauge AC

Untuk menentukan tekanan HIGH SIDE dan LOW SIDE di dalam sistem AC mobil maka dibutuhkan alat pressure gauge AC.
Pressure gauge AC harus dihubungkan ke service port AC pada mobil untuk membaca tekanan sistem AC saat beroperasi.

Saat mesin dalam keadaan mati, hubungkan selang high pressure dari alat pressure gauge (selang dengan coupler yang lebih besar) pada service port HIGH SIDE (biasanya terletak di dekat output kompresor AC yang menuju ke kondensor).

Hubungkan selang low pressure dari alat pressure gauge ke service port LOW SIDE (biasanya terletak di accumulator atau pada suction hose yang berada diantara evaporator dan kompresor).

Hidupkan mesin, dan setel AC  pada posisi MAX dan mesin dengan rpm 2000. Pertahankan putaran mesin dan catat pembacaan tekanan pada High side dan Low side pressure gauge.

CATATAN:
Pembacaan tekanan High dan Low side akan bervariasi tergantung ambient temperatur dan kelembaban. Semakin tinggi ambient temperature dan kelembaban maka pembacaan pressure gauge juga semakin tinggi.

Pada sistem AC yang menggunakan R134a tekanan high pressure yang baik berkisar antara:

  • 150-220 PSI pada suhu 26 derajat celcius
  • 170-250 PSI pada suhu 32 derajat celcius
  • 195-280 PSI pada suhu 37 derajat celcius

Pembacaan tekanan high pressure yang lebih rendah dari 150 PSI menandakan kondisi freon yang kurang atau masalah pada kompresor AC.

Jika pembacaannya melebih 300 PSI kemungkinan pengisian freon terlalu banyak atau ada sumbatan pada sisi high pressure.

Tekanan Low pressure yang baik pada sistem AC R134a biasanya berkisar antara 30-35 PSI . Jika lebih tinggi kemungkinan ada sumbatan pada sisi low pressure. Jika pembacaannya lebih rendah kemungkinan jumlah freonnya kurang.

Pada sistem AC terdahulu yang masih menggunakan freon R12 tekanan high pressure yang normal adalah:
  • 150-180 PSI pada suhu 26 derajat celcius
  • 175-205 PSI pada suhu 32 derajat celcius
  • 200-250 PSI pada suhu 37 derjat celcius

Tekanan low pressure yang normal di sistem AC R12 berkisar antara
  • 20-30 PSI dengan sistem expansion valve
  • 15-40 PSI dengan sistem orifice tube.


Demikianlah Artikel Penyebab AC Mobil Tidak Dingin

Sekianlah artikel Penyebab AC Mobil Tidak Dingin kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Penyebab AC Mobil Tidak Dingin dengan alamat link https://bengkelmobilkpm.blogspot.com/2018/10/penyebab-ac-mobil-tidak-dingin.html

Subscribe to receive free email updates:


[ad_2]
Sumber : Penyebab AC Mobil Tidak Dingin =================================================================

Mengatasi Putaran Idle Tidak Stabil Dengan Membersihkan IAC Valve

=================================================================

Putaran Idle Mesin Naik-Turun Tidak Stabil

Pernahkah Anda merasakan putaran idle mesin terasa tidak stabil..?

Jarum RPM terlihat naik dan turun...?

Atau

Mesin sampai mati dan ketika dihidupkan kembali harus sambil menginjak pedal gas dan saat pedal gas dilepas mesin mati kembali...?

Gejala kerusakan tersebut disebabkan saluran idle speed control atau sering disebut idle air control valve (IAC Valve) sudah terlalu kotor dan tertutup lapisan karbon.

Gejala putaran idle yang tidak stabil tersebut biasanya bisa diatasi dengan melakukan pembersihan saluran idle menggunakan cairan pembersih seperti carb spray cleaner.


Baca juga: Bagaimana ECU mengatur putaran Idle mesin...???

Putaran Idle Mesin Tidak Stabil
Berbagai bentuk IAC Valve

Cara membersihkan IAC valve :


  • Lepaskan hose air intake dari throttle body.
  • Hidupkan mesin  dan injak pedal gas untuk menaikkan putaran mesin sampai 1000-1500 Rpm.
  • Semprotkan carb spray cleaner ke dalam throttle body, arahkan carb cleaner pada lubang saluran bypass idle valve dan semprot bagian ini sampai bersih.
  • Matikan mesin dan biarkan agar cairan pembersih dapat meresap ke dalam saluran IAC.
  • Tunggu sekitar 5-10 menit
  • Hidupkan mesin dan tahan Rpm pada putaran 1000-1500 Rpm dan ulangi kembali proses pembersihan diatas.
  • Matikan mesin
  • Sambungkan kembali selang air intake ke throttle body
  • Hidupkan mesin dan tahan putaran mesin pada Rpm 1500-2000 Rpm sampai asapa putih yang keluar dari knalpot tidak tampak lagi



Putaran Idle Mesin Tidak Stabil
Throttle Body dengan IAC Valve


Langkah pembersihan ini biasanya sangat efektif untuk mengatasi gangguan putaran idle yang tidak stabil.

Jika metode pembersihan tersebut tidak berhasil mengatasi masalah, langkah selanjutnya adalah...

  • Lepaskan IAC Valve dari throttle body
  • Semprotkan cleaner secara langsung pada bagian ujung valve dan pada lubang di throttle body
  • Tunggu sesaat agar cleaner meresap
  • Ulangi proses pembersihan 
  • Hidupkan mesin 
  • Tahan putaran mesin 1500-2000 Rpm sampai asap putih yang keluar dari knalpot tidak tampak lagi.

Jika putaran idle mesin tetap tidak stabil setelah melakukan langkah pembersihan tersebut maka kemungkinan besar IAC valve sudah rusak dan perlu diganti. Lakukan pemeriksaan secara teliti sebelum melakukan penggantian IAC valve. =================================================================

Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil

=================================================================
Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil
Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil - Hallo sahabat Bengkel Karya Prima Motor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Diagnosa dan Perbaikan mobil, Artikel Problem mesin, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil
link : Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil

Baca juga


Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil

Pemeriksaan Tekanan Kompresi Untuk Memeriksa Komponen Mekanikal Mesin

Pemeriksaan tekanan kompresi mesin dapat memberitahukan apakah silinder mesin masih dalam keadaan baik. Sebuah mesin pada dasrnya adalah sebuah pompa udara dengan tenaga sendiri, sehingga harus mempunyai tekanan kompresi yang baik agar  dapat bekerja dengan efisien, rendah emisi dan dapat hidup dengan mudah.

Sebagai pedoman, tekanan kompresi mesin biasanya berkisar antara 140 -160 Psi dengan perbedaan antar sislinder tidak boleh lebih dari 10%

Tekanan kompresi yang rendah pada satu silinder saja merupakan indikasi kebocoran dari exhaust valve.

Tekanan silinder yang rendah pada dua silinder yang bersebelahan biasanya disebabkan oleh kerusakan gasket cylinder head.

Tekanan kompresi yang rendah pada seluruh silinder pertanda terjadinya keausan pada ring piston dan silinder mesin sehingga mesin perlu dioverhaul.


Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil
Tes Kompresi

Bagaimana Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin

Tekanan kompresi mesin dengan dua cara, yaitu: secara manual dengan menggunakan compresion gauge atau secara elektronik dengan menggunakan engine analyzer untuk mengukur kompresi saat starting. Pada pemeriksaan secara elektronik, computer analyzer memperkirakan tekanan kompresi pada setiap silinder mesin dengan mengukur perbedaan tipis putaran carnking.

Hasilnya jika dibandingkan dengan pengukuran secara manual akan sama  dengan pembacaan compression gauge. Keuntungan pengukuran kompresi secara elektronik adalah dapat dilakukan dengan cepat karena tidak perlu melepas busi dan hasil pengukuran dapat diprint sehingga lebih mudah untk dilihat dan membandingkan besarnya kompresi tiap silinder.

Silinder mesin dengan tekanan kompresi yang rendah akan mengakibatkan misfire dan memunculkan kode DTC misfire P030X (dimana "X" menunjukkan silinder yang mengalami misfire).
Jika lampu cek engine mobil menyala dan setelah dianalisa menggunakan scantool pada OBD II diagnostic connector menampilkan kode DTC misfire , periksalah tekanan kompresi pada silinder tersebut. Jika tekanan kompresi bagus maka kemungkinan misfire disebabkan oleh masalah pada sistem pengapian dan fuel injector.

Saat memeriksa tekanan kompresi secara manual, seluruh busi harus dilepaskan terlebih dahulu. Sistem pengapian harus dinonaktifkan dan thrttle dalam posisi terbuka penuh.

Kemudian starter mesin selama beberapa detik sambil memperhatikan pembacaan compression gauge yang terpasang di lubang busi.

Catat tekanan kompresi paling tinggi yang ditunjukkan oleh alat compression gauge dan kemudian lakuakn pengukuran pada silinder yang lain.

Kemudian baca dan bandingkan hasil tes kompresi pada seluruh silinder apakah masih masuk spesifikasi (lihat spesifikasi yang benar pada buku service manual).

Menentukan Kebocoran Kompresi Karena Ring Piston Atau Valve...?

Jika tekanan kompresi beberapa silinder lebih rendah dari spesfikasi, masukkan oli mesin SAE 30 ke dalam silinder melalui lubang busi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dalam rangka mengetahui apakah kompresi yang rendah tersebut karena ring piston yang aus atau karena kiebocoran dari valve.

Oli yang dimasukkan ke dalam silinder akan menjadi perapat antara ring piston dan dinding silinder sementara waktu. Ulangi kembali tes kompresi dan bandingkan hasil pengukuran dengan yang pertama.

Jika tekanan kompresi hasil pengukuran yang kedua lebih besar dari yang pertama berarti terjadi keausan pada ring piston atau silinder mesin. Namun jika hasilnya tetap sama berarti valve pada silinder tersebut bocor.


Demikianlah Artikel Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil

Sekianlah artikel Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil dengan alamat link https://bengkelmobilkpm.blogspot.com/2018/10/cara-memeriksa-tekanan-kompresi-mesin.html

Subscribe to receive free email updates:


[ad_2]
Sumber : Cara Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Mobil =================================================================

Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI

=================================================================
Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI
Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI - Hallo sahabat Bengkel Karya Prima Motor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Diagnosa dan Perbaikan mobil, Artikel Perbaikan Mesin, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI
link : Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI

Baca juga


Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI

Apakah konsumsi bahan bakar mobil Anda menjadi lebih boros dari biasanya..?

Apakah konsumsi bahan bakar mobil yang boros tersebut terjadi secara mendadak ataukah secara bertahap..?

Beberapa Penyebab Bahan Bakar Mobil Dengan Sistem EFI Jadi Boros

Berikut ini merupakan penyebab umum yang membuat konsumsi bahan bakar mobil menjadi lebih boros dari biasanya. Beberapa penyebab tersebut dapat menyalakan lampu cek engine.



Respon Oksigen Sensor Yang Melambat

Oksigen sensor dimobil berfungsi untuk memonitor campuran bahan bakar dan udara  agar ECU dapat menambah atau mengurangi bahan bakar sesuai dengan kebutuhan dan perubahan kondisi kerja mesin.

Seiring dengan usia pemakaian. respon oksigen sensor akan mulai melambat terhadap perubahan campuran bahan bakar dan udara, dan biasanaya akan mengeluarkan sinyal campuran kurus palsu, karena laporan campuran kurus tersebut ECU akan merespon dengan menambahkan bahan bakar padahal faktanya mesin tidak membutuhkan penambahan bahan bakar. Hasil akhirnya adalah campuran bahan bakar menjadi lebih gemuk dari seharusnya yang mengakibatkan meningkatnya konsumsi bahan bakar.


Langkah perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa respon oksigen sensor dengan menggunakan scantool atau osiloskop digital.
Apabila jarak tempuh mobil sudah cukup tinggi diatas 100.000 Km, respon oksigen sensor biasanya sudah melambat dan harus diganti.

Dengan menggunakan scantool baca nilai  Long Term Fuel Trim (LTFT). Jika nilainya menunjukkan negatif berarti campuran bahan bakar terlalu kaya. Hal ini mengkonfirmasi mengapa mesin boros bahan bakar, namun tidak memberitahu mengapa mesin bekerja dengan campuran terlalu kaya. hal tersebut dapat disebabkan oleh respon oksigen sensor yang melambat atau beberapa penyebab lainnya.

Coolant Sensor Rusak Atau Tidak Akurat

Coolant sensor berfungsi untuk memonitor temperatur kerja air pendingin yang bersirkulasi di dalam mesin. Jika sensor mengalami kerusakan atau pembacaannya menunjukkan suhu lebih rendah dari normal atau selalu menunjukkan pembacaan suhu dingin, maka ECU akan tetap bekerja pada mode "open loop" yang berarti campuran bahan bakar akan selalu dalam keadaan kaya.

Campuran bahan bakar yang lebih kaya dibutuhkan saat mesin akan dihidupkan pada kondisi dingin agar mudah hidup. Namun jika campuran bahan bakar tetap dalam kondisi kaya saat mesin sudah panas bahan bakar akan terbuang percuma sehingga konsumsi bahan bakar menjadi sangat boros.

Cara mudah memeriksa coolant sensor adalah dengan menggunakan scantool dan membandingkan nilai pembacaan antara coolant sensor dan inlet air temperature saat mesin dalam keadaan dingin. Keduanya harus menunjukkan pembacaan nilai yang sama. Kemudian hidupkan mesin dan perhatikan pembacaan nilai coolant sensor harus berangsur-angsur naik. Jika pembacaan cooalnt sensor menunjukkan suhu 85-90 derajat celcius saat mesin sudah panas berarti sensor tidak ada masalah.

Jika pembacaan nilai coolant sensor tidak mengalami perubahan atau tidak mencapai temperatur kerja mesin yang noremal maka masalahnya dapat diakibatkan oleh kerusakan coolant sensor atau kerusakan pada thermostat yang tidak dapat menutup saat mesin dingin.

Langkah pemeriksaan selanjutnya adalah dengan memeriksa tahanan coolant sensor dengan menggunakan ohm meter. Jika hasil pengukuran tidak sesuai dengan spesifikasi maka coolant sensor telah rusak dan perlu diganti.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan coolant sensor tidak bermasalah maka kemungkinan penyebab masalah adalah thermostat.

Kerusakan Thermostat

Thermostat berfungsi untuk menjaga temperatur mesin selalu berada dalam temperatur kerja dan membantu untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya saat dihidupkan pada suhu dingin. Thermostat biasanya dipasang pada housing tempat pemasangan selang radiator atas ke mesin.

Saat mesin masih dingin, thermostat harus tertutup untuk mencegah air radiator bersirkulasi ke radiator. Thermostat akan mulai terbuka saat mesin mulai panas dan temperatur coolant mencapai 85-90 derjat celcius.

Jika thermostat tidak tertutup dengan sempurna atau tidak tertutu sama sekali saat mesin dingin maka air radiator akan bersirkulasi ke radiator saat mesin berusaha mencapai temperatur kerjanya. Hal ini akan menghambat mesin untuk panas dengan cepat atau bahkan tidak dapat mencapai temperatur kerjanya sama sekali sehingga ECU tidak akan masuk ke mode "closed loop"  dan mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi boros.


Untuk memeriksa kerja thermostat dapat dilakukan dengan merasakan aliran air pada selang radiator atas. Jika terasa sirkulasi air pendingin di dalam selang radiator pada saat mesin dingin berarti thermostat dalam keadaan terbuka. Gantilah thermostat untuk mengatasi masalah ini.

Terjadi Masalah Misfire Pada Mesin 

Jika mesin mengalami misfire karena beberapa hal maka bahan bakar akan terbuang percuma dan konsumsi bahan bakar menjadi sangat boros.

Misfire dapat disebabkan oleh masalah sistem pengapian seperti:

  • Busi yang kotor dan aus
  • Kabel busi yang jelek 
  • Ignition coil lemah atau 
  • Kebocoran pada kabel busi atau igntion coil

Misfire juga dapat disebabkan oleh injektor yang kotor, kebocoran kevakuman pada intake manifold atau tekanan bahan bakar yang rendah dan tejanan kompresi yang rendah pada satu atau lebih silinder mesin.

Pada mobil produksi tahun 1996 keatas dengan sistem OBD II gejala misfire yang cukup parah dan mempengaruhi emisi gas buang kendaraan  akan menyalakan lampu cek engine dan memunculkan kode DTC misfire.

Namun jika gejala misfire berada pada tingkat dimana kode DTC akan muncul maka kemungkinan lampu cek engine tidak akan menyala dan kode DTC misfire tidak tersimpan di dalam memori ECU.

Jika Anda mempunyai akses menggunakan scantool pabrikan atau scantool profesional yang dapt mambaca data "Mode $06" maka Anda akan dapat memeriksa tingkat misfire yang terjadi pada setiap silinder mesin. Melalui hasil pembacaan data ini dapat dilihat misfire pada satu atau beberapa silinder walaupun tidak ada kode DTC yang muncul.

Jika lampu cek engine mnyala dan terdapat kode DTC misfire yang spesifik seperti DTC P0301 yang menunjukkan terjadinya misfire pada silinder nomor ,  periksalah busi, kabel busi (jika menggunakan), ignition coil pada silinder tersebut.

Jika komponen sistem pengapian terlihat tidak ada masalah maka kemungkinan masalahnya adalah injektor yang mati atau kotor.

Jika terdapat kode DTC P0300 random misfire kemungkinan penyebabnya adalah campuran bahan bakar yang terlalu kurus akibat kebocoran intake manifold atau EGR valve dan tekanan bahan bakar yang rendah.

Kebocoran Intake Manifold Atau Valve EGR

Kebocoran kevakuman pada gasket intake manifold atau pada intake manifold itu sendiri serta selang kevakumannya dapat membuat campuran bahan bakar terlalu kurus dan menyebabkan misfire pada mesin yang meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Begitu pula valve EGR yang tidak menutup saat idle, saat mesin dingin, atau mesin sedang tidak dalam beban berat dapat mengakibatkan gas buang masuk ke dalam intake manifold yang membuat campuran bahan bakar menjadi terlalu kurus dan suli terbakar sehingga bahan bakar menjadi boros.

Periksalah kebocoran kevakuman, dan lepaskan serta bersihkan bagian bawah valve EGR. Kebocoran kevakuman dapat diketahui dengan menyemprotkan throttle cleaner pada permukaan intake manifold saat mesin posisi idle. Jika putaran idle tiba-tiba meningkat berarti cleaner tersebut tersedot masuk kedalam mesin melalu tempat yang bocor di intake manifold. Perbaikan yang dapat dilakukan dapat mengganti gasket intake manifold atau intake manifold itu sendiri jika retak atau pecah. Trik sederhana dan murah untuk memperbaiki kebocoran pada intake manifold bisa menambalnya dengan menggunakan lem epoxy temperatur tinggi.

CATATAN:
Kebocoran yang kecil saja pada intake manifold sudah dapat mengacaukan campuran bahan bakar dan udara. Teknisi profesional biasanya menggunakan smoke machine untuk memeriksa kebocoran yang sangat kecil.
Smoke machine menghasilkan uap asap mineralyang dimasukkan ke dalam intake manifold demgam kondisi mesin mati. Jika terdapat kebocoran maka akan terlihat asap keluar melalu retakan tersebut.
.
Jika tidak ada kebocoran kevakuman pada intake manifold, lepaskan valve EGR dan periksa bagian bawah valve EGR dan lubang di intake manifold dari adanya deposit karbon yang menyebabkan valve EGR tidak dapat tertutup. Periksa juga sambungan selang vakum valve EGR dan solenoidnya untuk mengetahui apakah keduanya bekerja dengan baik. Tidak boleh ada kevakuman pada EGR valve saat mesin idle atau mesin dingin.

Busi Kotor Atau Aus

Busi yang kotor atau aus sudah pati akan membuat mesin misfire dan meningkatkan konsumsi bahan bakar menjadi sangat boros. Busi platinum atau iridium dapat dipakai sampai diatas 100.000 Km, namun jika mobil sering dipakai dengan jarak pendek atau pada jalan macet akan membuat elektroda busi cepat kotor tertutup deposit karbon. Mesin yang sudah mengkonsumsi oli cukup tinggi juga dapat membuat busi cepat kotor.


Lepaskan dan periksa kondisi busi. Bersihkan jika elektrodanya tampak kotor dan setel celahnya sesuai spesifikasi atau jika ragu lebih baik ganti saja busi satu set.

Fuel Injector Kotor

Deposit kerak bahan bakar dapat terbentuk di dalam fuel injector yang memuat injector tidak dapat menyuplai bahan bakar dalam jumlah yang normal. Hal ini akan membuat campuran bahan bakar menjadi lebih kurus dan memicu terjadinya misfire yang membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Coba tuangkan satu botol fuel injection cleaner yang berkwalitas tinggi ke dalam tangki bahan bakar. ini akan membutuhkan beberapa kali pengisian bahan bakar sebelum menunjukkan perubahan konsumsi bahan bakar.

Jika hal tersebut tidak memberikan hasil yang berarti, coba bersihkan fuel injector secara profesioanal untuk mengembalikan performanya yang normal.

Jika kondisi injector sangat kotor untuk dibersihkan atau memang sudah rusak maka penggantian injector merupakan satu-satunya jalan untuk mengatasi hal tersebut.



Tekanan Kompresi Yang rendah

Jika jarak tempuh mobil sudah sangat tinggi (diatas 100,000 Km), konsumsi bahan bakarnya mungkin sudah boros karena tekanan kompresinya sudah tidak seperti dulu lagi. Seiring dengan meningkatnya jarak tempuh mobil maka keausan pada ring piston dan valve juga semakin bertambah. Hal ini akan membuat tekanan kompresi mesin berangsur-angsur akan menurun  dan membauat tenaga mesin menjadi drop dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Jika tekanan kompresi mesin dicurigai sudah lemah, periksalah dengan menggunakan compression test. Jika tekanannya memang sudah rendah dibawah spesifikasi maka satu-satunya jalan adalah dengan melakukan overhaul mesin dan mengganti komponen-komponen yang sudah aus.

Menggunakan Tingkat Kekentalan Oli Yang salah

Mobil-mobil keluaran tebbaru saat ini membutuhkan oli mesin yang lebih encer 5W-20 atau 5W-30. Beberapa mesin bahkan menggunakan oli  0W-20.


Oli mesin yang lebih encer tersebut memperbaiki konsumsi bahan bakar khususnya pada cuaca dingin dimana oli cenderung menjadi lebih kental.

Jika menggunakan oli yang lebih kental dari seharusnya maka akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros (5 sampai 10 % tergantung oli yang digunakan).

Filter Udara  Kotor

Jika filter udara mesin sangat kotor akan menggangu sistem pernafasan mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar .

Lepaskan dan periksa kondisi filter udara. Jika sudah sangat kotor gantilah dengan yang baru.

Catalytic Converter dan Saluran Ekshaust Tersumbat

Setiap sumbatan pada saluran ekshaust akan meningkatkan backpressure yang dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Periksalah kondisi luar saluran ekshaust dari kemungkinan kerusakan seperti penyok atau pecah. Namun masalah pada bagian dalam saluran ekshaust seperti catalytic converter yang tersumbat atau muffler yang tersumbat tidak dapat diperiksa dari luar.

Sumbatan pada saluran eksahuat dapat deperiksa dengan menggunakan vacuum gauge pada intake manifold. Pada posisi mesin idle, mesin harus menunjukkan kevakuman yang tinggi dan stabil (Sekitar 18 inchi atau lebih). Jika pembacaannya dibawah spesifikasi dan turun secara bertahap kemungkinan ada sumbatan di dalam saluran ekshaust.

Kopling Atau Transmisi Selip

Jika plat kopling pada transmisi manual selip, band atau torque converter lockup pada transmisi otomatis selip maka sebagian tenaga mesin akan hilang sebelum mencapai roda.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan tajam pada efisiensi bahan bakar dan sangat mahal untuk perbaikannya karena membutuhkan penggantian plat kopling atau transmisi assy.

Tekanan Ban Yang Rendah

Untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang irit, ban harus diberikan tekanan sesuai spesifikasi. Pada mobil penumpang tekanan ban biasanya berkisar 32 sampai 34 PSI.

Tekanan ban yang rendah akan meningkatkan rolling resistance dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros 5 sampai 10 %.

Periksa tekanan keempat ban saat dingin dengan alat yang presisi dan tambahkan sesuai rekomendasi jika kurang.

Rem Macet

Rem parkir yang tidak terlepas seluruhnya, brake caliper yang macet dapat menyebabkan rem macet dan mobil menjadi boros bahan bakar.

Cara cepat untuk memeriksa rem macet adalah dengan memarkirkan mobil pada jalan yang menurun, transmisi pada posisi netral, dan lepaskan rem parkir dan pedal rem. Jika kendaraan tertahan tidak bergerak berarti rem dalam keadaan macet.

Membawa Terlalu Banyak Barang Di Dalam Bagasi

Semakin berat mobil berarti semakin boros bahan bakar. Mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk mengangkut beban yang berat, jadi jika mobil mengangkut banyak barang yang tidak terlalu diperlukan di dalam bagasi maka sudah pasti akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Gaya Mengemudi Yang Kasar

Hal ini mungkin merupakan faktor terbesar penyebab borosnya konsumsi bahan bakar mobil. Gaya mengemudi yang agresif dan mengijak pedal gas secara mendadak akan membuat bensin yang dikonsumsi mesin bertambah.

Injak dan lepaskan pedal gas dengan halus untuk menghindari  konsumsi bahan bakar mobil menjadi boros.



Demikianlah Artikel Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI

Sekianlah artikel Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI dengan alamat link https://bengkelmobilkpm.blogspot.com/2018/10/penyebab-dan-cara-memperbaiki-konsumsi.html

Subscribe to receive free email updates:


[ad_2]
Sumber : Penyebab Dan Cara Memperbaiki Konsumsi Bahan Bakar Boros Pada Mesin EFI =================================================================

Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia

=================================================================
Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia
Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia - Hallo sahabat Bengkel Karya Prima Motor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Daihatsu Xenia, Artikel Perbaikan Mesin, Artikel Sistem Bahan Bakar, Artikel Tabel Gejala Toyota Avanza, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia
link : Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia

Baca juga


Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia

Injektor bahan bakar berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang mesin. Bahan bakar yang disemprotkan harus dalam jumlah yang sesuai dan harus berbentuk kabut agar mudah terbakar.


Injektor bahan bakar dikontrol langsung oleh ECM agar dapat mengirimkan bahan bakar secara presisi.

Gangguan pada injektor bahan bakar akan dapat menimbulkan beberapa gejala gangguan pada mesin, seperti:

  • Mesin tidak dapat hidup
  • Mesin susah hidup saat panas atau dingin
  • Putaran idle mesin tidak stabil
  • Bahan bakar boros

Berikut langkah-langkah pemeriksaan injektor bahan bakar yang harus dilakukan pada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia:

1. PERIKSA INJEKTOR BAHAN BAKAR ASSEMBLY

Periksa tahanan.
Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.


Tahanan standar:
Hubungan Tester pada terminal  1 - 2 injektor

Spesifikasi: 11,6 sampai 12,4 Ω pada 20°C (20,00 °C)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.


Cara Membersihkan Injektor Toyota Avanza/Daihatsu Xenia


Periksa volume injeksi


 
PERHATIAN:
Lakukan tes ini dalam ruangan dengan ventilasi baik dan jauhkan dari api

Lepaskan selang bahan bakar dari pipa bahan bakar No.1.

Pasang O-ring baru pada injektor bahan bakar.

Pasang SST dan tabung vinyl pada injektor bahan bakar.

Hubungkan SST (selang) ke pipa bahan bakar No.1.

Set injektor bahan bakar di graduated cylinder.

Gerakkan pompa bahan bakar.

Pasang SST pada injektor bahan bakar.

Hubungkan SST pada baterai, dan ukur volume injeksi selama 15 detik. Lakukan pemeriksaan ini 2 atau 3 kali, kemudian hitung rata-ratanya.




Volume standar:
Volume injeksi   =    47 sampai 58 cm3 (2,9 sampai 3,5 cu in.) per 15 detik
 Perbedaan antara injektor bahan bakar =   11 cm3 (0,7 cu in.) atau kurang

  
PERHATIAN:         
Selalu lakukan switching pada sisi baterai.

Bila volume injeksi tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.


Periksa kebocoran



Jika memeriksa volume injeksi, lepas SST dari baterai. Periksa kebocoran bahan bakar dari injektor.


Standar:
1 tetes atau kurang tiap menit

Bila  tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.


Demikianlah Artikel Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia

Sekianlah artikel Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia dengan alamat link https://bengkelmobilkpm.blogspot.com/2018/11/pemeriksaan-injektor-bahan-bakar-toyota.html

Subscribe to receive free email updates:


[ad_2]
Sumber : Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Toyota Avanza/Daihatsu Xenia =================================================================

Halaman