Cara Aman Mengganti Baterai Mobil

Cara Aman Mengganti Baterai Mobil - Hallo semua Bengkel Karya Prima Motor, Pada Postingan kali ini yang berjudul Cara Aman Mengganti Baterai Mobil , telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Cara Aman Mengganti Baterai Mobil
link : Cara Aman Mengganti Baterai Mobil

Baca juga


Cara Aman Mengganti Baterai Mobil

Melepaskan kabel baterai atau mengganti baterai mobil mungkin merupakan pekerjaan sederhana yang dapat dilakukan semua orang.

Namun pada mobil-mobil yang sudah menggunakan  sistem kontrol komputerize diperlukan kehati-hatian saat melepas atau mengganti baterai mobil, karena jika dilakukan secara sembarangan tanpa memperhatikan petunjuk yang diberikan biasanya akan menimbulkan beberapa masalah seperti :

Mesin tidak dapat hidup
Putaran idle mesin tidak stabil
Sistem AC tidak berfungsi
Gangguan pada sistem power window, power seat, sun roof
Lampu cek engine menyala
Kerusakan control unit
dll


Cara Aman Mengganti Baterai Mobil
Cara Aman Mengganti Baterai Mobil 


Jadi berhati-hatilah saat melepas atau mengganti baterai.
Ikuti petunjuk yang disarankan tiap-tiap pabrikan mobil.

Walaupun problem yang timbul saat melepas baterai banyak terjadi, namun sayangnya tidak diberi petunjuk mengenai hal tersebut pada buku pedoman pemilik kendaraan sehingga membuat banyak orang bingung ketika menghadapi masalah.

Pada mobil yang melepas baterainya memerlukan perhatian khusus biasanya ditempelkan sebuah label pada bagian atas atau samping baterai sebagai peringatan, namun biasanya label itu hanya berisi peringatan akan bahaya sengatan tegangan tinggi pada baterai mobil hybrid.

Pabrikan baterai juga tidak memberikan keterangan atau peringatan kepada customer atau teknisi mengenai resiko masalah yang timbul saat melepas baterai pada websitenya, akibatnya kebanyakan orang tidak menyadari resiko yang timbul saat melepas baterai sampai mereka menghadapi  hal tersebut.


Melepas baterai Dapat Membuat Control Unit Kehilangan Memorinya

Salah satu problem yang muncul saat melepas baterai adalah hilangnya memori control unit. Pada mobil yang sudah menggunakan sistem kontrol komputer, ketika baterai dilepas suplai tegangan yang masuk ke Powertrain Control Module atau PCM akan terputus, sehingga PCM akan akan kehilangan memori adaptasi yang terdapat di dalam chip KAM atau Keep Alive Memory.

Memori adaptasi berisi data-data setingan yang dipelajari oleh PCM seperti campuran bahan bakar, transmission shift point dan fungsi kontrol lainnya. Keep Alive Memory juga berisi data-data hasil self diganostic yang dilakukan oleh PCM, sensor-sensor dan komponen kontrol emisi juga kode kerusakan atau DTC yang mungkin pernah terjadi (termasuk history code dan freeze frame data yang dibutuhkan untuk diagnosa kerusakan).

Salah satu trik yang sering digunakan para teknisi untuk menghilangkan gangguan pada kendaraan yang berhubungan dengan mesin adalah dengan melepas kabel ground selama 10 detik untuk "mereset" komputer mobil. Pada dasarnya trik ini akan menghapus kode kerusakan atau DTC di dalam memori Keep Alive Memory PCM dan mematikan lampu cek engine.

Namun hal tersebut tidak akan memperbaiki penyebab lampu cek engine menyala, langkah ini hanya mematikan lampu engine sementara saja dan mengembalikan beberapa setingan PCM seperti campuran bahan bakar, putaran idle dan funsi kontrol kembali kesetingan awal.

Jika memang terdapat kerusakan pada mobil, cepat atau lambat kode kerusakan atau DTC yang sama akan muncul dan gejala kerusakan akan kembali terasa  karena penyebab kerusakan belum didiagnosa dan diperbaiki. Mungkin hal tersebut akan berlangsung beberapa hari namun yang pasti masalah akan muncul kembali sebelum benar-benar dipebaiki.


PERINGATAN :
Melepas baterai pada kendaraan-kendaraan terbaru (keluaran tahun 2003 keatas) tidak hanya akan mengahpus memori pada KAM atau Keep Alive Memory saja namun juga dapat menghapus data-data setingan penting yang diperlukan control modul lainnya agar dapar berfungsi dengan normal.


Masalah Yang Mungkin Timbul Saat Melepas Baterai Mobil


Problem yang timbul setelah melepas baterai mobil tergantung pada model dan tahun pembuatan mobil, namun umumnya beberapa hal ini bisa terjadi saat melepas baterai mobil :

Memori learning pada Keep Alive Memory PCM terhapus

Hal ini dapat membuat putaran idle mesin menjadi tidak stabil karena campuran bahan bakar berubah menjadi terlalu kaya atau kurus selama beberapa waktu sampai PCM selesai melakukan perhitungan ulang campuran bahan bakar yang tepat. Waktu yang dibutuhkan PCM untuk "learning" bisa beberapa hari atau mobil telah menempuh jarak sekitar 100 - 150 Km sampai mesin bekerja secara normal kembali.

Hilangnya adaptive memory PCM juga dapat mempengaruhi perpindahan gigi transmisi otomatis. Perpindahan gigi transmisi mungkin akan terasa tidak seperti biasanya sampai Transmission Control Module mempelajari kembali Shift Adjusment yang mungkin mengharuskan mobil menempuh jarak 50 - 100 Km.

Pada beberapa model terakhir Ford melepas baterai juga dapat mereset modul FMEM (Failure Mode Effects Management). 

Modul ini berfungsi sebagai penyedia adaptive fail safe strategy yang akan memberikan data pengganti saat sensor - sensor mengalami kerusakan. Biasanya hal ini tidak akan menimbulkan masalah kecuali jika terjadi kerusakan sensor yang memerlukan data pengganti yang  ada pada modul FMEM sebagai backup agar mobil dapat berjalan dengan baik.


Reset  modul ABS (Antilock Brake System) dan  SIR (Supplemental Inflation Restraint) atau  airbag.

Hal ini tidak menimbulkan masalah kecuali jika salah satu modul tersebut membutuhkan prosedur learning khusus atau reprogramming sesaat setelah melepas kabel baterai. Pada kasus tersebut modul yang terdapak akan menghambat kerja sistem ABS atau airbag.

Reset Climate Control module. 

Pada beberapa tipe kendaraan climate control module tidak akan dapat bekerja sebelum dilakukan prosedur learning atau reprogramming dengan menggunakan scantool, artinya sistem AC tidak akan berfungsi sampai modul diprogram ulang dengan langkah yang tepat.


Reset Body Control Module (BCM). 

Sama seperti  Climate Control module, BCM mungkin tidak akan dapat bekerja dengan normal sebelum dilakukan langkah learning atau reprogramming dengan menggunakan scantool. Beberap sistem BCM yang terganggu seperti power window, power seat, power sunroof atau setelan electronic suspension.

Lebih buruk lagi, pada mobil-mobil produksi tahun 2003 keatas dimana sudah menerapkan sistem komunikasi CAN (Controller Area Network) dimana BCM berfungsi sebagai "gate keeper"modul  maka akan timbul masalah -masalah lain jika BCM tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan modul-modul yang lain.


Reset atau menonaktifkan anti-theft system. 

Mesin mungkin dapat distarter namun tidak dapat hidup karena  anti-theft system menganggap ada seseorang yang sedang berusaha mencuri mobil. Kembali, hal ini dapat diatasi dengan melakukan reprogramming  anti-theft system dengan menggunakan scantool.


Setingan posisi power window atau power sunroof hilang. 

Power window atau power sunroof mungkin tidak dapat bekerja dengan baik sampai position value-nya di seting ulang sesuai dengan prosedur learning yang sesuai petunjuk dari pabrikan.

Pada beberap kendaraan setelah melakukan penggantian baterai maka diperlukan menginput data baterai yang baru (tipe baterai, nomer seri baterai dan CCA rating)  ke dalam PCM dengan menggunakan scantool. Hal ini diperlukan agar sistem pengisian mobil 7ang sudah diprogram sebelumnya dapat menaikkan kapasitas pengisian baterai secara bertahap seiring dengan usia baterai. Jika kapasitas pengisian atau charging rate tidak direset kembali untuk baterai baru maka akan dapat mengakibatkan baterai mengalami over charge atau rusak dan jika baterai terletak di dalam kendaraan maka resiko masuknya gas beracun hydrogen sulfide ke dalam ruang penumpamg karena arus pengisian baterai yang terlalu besar.

Beberapa Masalah Khusus Saat Melepas Baterai


Berikut beberapa daftar masalah yang mungkin dapat terjadi saat melepas baterai pada bebrapa jenis dan tipe mobil ( ikuti petunjuk khusus yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil saat melepas dan mengganti baterai).

Chevy 

Kehilangan tegangan pada sistem kelistrikan kendaraan dapat membuat modul 4WD masuk ke mode "sleep" secara permanen. Modul tidak dapat aktif lagi walaupun tegangan listrik sudah normal kembali, satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan penggantian modul 4WD yang harganya mencapai jutaan rupiah.


Mercedes Benz

Kehilangan tegangan listrik pada sistem kelistrikan kendaraan dapat membuat sistem AC berhenti bekerja. Climate control module harus direset agar dapat bekerja dengan normal kembali. Sistem lain yang mungkin terdampak adalah Stability Control system, agar dapat kembali normal modul ABS harus menjalani prosedur learning steering angle sensor.


Toyota 

Jika kabel baterai dilepas dengan kunci kontak pada posisi ON dapat emnagkibatkan munculnya kode kerusakan atau DTC pada sistem airbag yang akan menyalakan lampu airbag di dashboard (sistem air bag tidak akan berfungsi sampai kode kerusakan dihapus dengan menggunakan scantool).


Subaru

Melepaskan kabel baterai dapat memicu aktifnya sistem Anti theft yang akan mencegah kendaraan dapat dihidupkan setelah kabel baterai kembali dipasang.


Saturn L-Series

Body control module kehilangan memori pembacaan odo meter. Hal ini akan membutuhkan biaya perbaikan yang cukup besar karena mengharuskan penggantian body control module dan melakukan reprogramming pembacaan odo meter.


Honda

Melepaskan kabel baterai akan memunculkan kode DTC sistem air bag dan menyalakan lampu air bag di dashboard (sistem air bag tidak akan aktif selama DTc belum dihapus). Agar dapat kembali normal kode kerusakan harus dihapus dengan menggunakan scantool.


BMW, Audi dan VW 

Melepaskan kabel baterai mengharuskan melakukan beberapa prosedur learning pada modul dengan menggunakan scantool dan membutuhkan waktu beberapa jam.


PERINGATAN:
Jangan pernah melepas kabel baterai pada saat mobil dalam keadaan hidup atau kunci kontak posisi ON, karena hal ini dapat menimbulkan loncatan tegangan tinggi pada sistem kelistrikan dan dapat merusak modul elektronik atau sistem pengisian.


Cara Yang Aman Melepas atau Mengganti Baterai

Jika baterai harus dilepaskan sebelum melakukan pekerjaan pada sistem kelistrikan kendaraan atau saat mengganti baterai yang sudah soak, maka PCM dan modul-modul lainnya harus dijaga selalu dalam keadaan dialiri tegangan listrik saat baterai dilepaskan.

Plug-in Battery memory saver


Suplai tegangan listrik ke PCM dan modul lainnya dapat dijaga dengan menghubungkan backup power supply 12 V ke kabel baterai, gunakan kabel jumper untuk menghubungkan kabel baterai dengan baterai 12 V yang lain atau dengan mencolokkan baterai 9 V  Keep Alive Memory saver yang kecil ke cigarette lighter.


CATATAN:
Jika menggunakan Plug-in Battery memory saver pastikan cigarette lighter atau power outlet 12 V dalam keadaan ON saat kunci kontak posisi OFF. 

Jika menggunakan plug-in battery saver gunaka baterai alakaline 9V yang baru, alat ini dapat menjaga Keep Alive Memory saat baterai mobil dilepaskan namun tidak dalam waktu yang terlalu lama (sekitar 15 sampai 30 menit tergantung kapasitas baterai alkaline 9V).



Schumacher OBD Memory Saver Cable


Schumacher OBD Memory Saver Cable
Schumacher OBD Memory Saver Cable

Schumacher OBD Memory Saver Cable merupakan salah satu alat lain yang dapat digunakan untuk menjaga data-data modul, kode yang tersimpan, setingan program seperti jam, radio, posisi jok, sistem keyless entry alarm dll.
Kabel ini akan menyuplai tegangan ke PCM dengan menghubungkan ujungnya ke power outlet 12V mobil yang lain dan ujung yang lain dihubungkan ke konektor OBD mobil yang baterainya dilepas.
Pastikan power outlet 12V pada mobil donor dalam posisi ON dan menyuplai tegangan sebelum mulai melepas baterai mobil yang akan diganti.


Bolehkan menggunakan Charger Battery untuk menjaga Keep Alive memory..?

Beberpa baterry charger  mempunyai mode battery backup dan dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Namun battery charger biasa hanya didesain untuk mengisi baterai dan tidak mempunyai fitur battery bacup. Jika baterai dilepaskan maka alat ini akan mengalirkan  arus pengisian yang cukup besar melalui kabel baterai dan dapat merusak modul-modul yang terdapat pada kendaraan.
Charger baterai dengan amper yang rendah (1-3 Amp ) memang tidak menimbulkan resiko overload seperti halnya charger baterai dengan kapasitas 10 atau 20 ampere, namun tetap saja sangat riskan untuk digunakan kecuali baterai charger tersebut mempunyai mode backup. Jangan menggunakan baterai charger biasa sebagai backup baterai saat melepas baterai mobil.


Konsumsi Arus Listrik Baterai Saat Kunci kontak OFF.

Chip Keep Alive Battery pada kebanyakan modul hanya membutuhkan arus listrik yang sangat kecil untuk menjaga memorinya, umumnya berkisar antara 10 sampai 15 miliamp tergantung modulnya. Konsumsi arus listrik saay kunci kontak OFF atau current drain pada setiap mobil bervariasi sekitar 20 sampai 50 miliamp pada mobil-mobil terdahulu, sedangkan pada mobil modern saat ini konsumsi arusnya dapat mencapai 300 sampai 400 miliamp. Sebagai contoh konsumsi arus pada mobil Ford dapat mencapai 850 miliamp selama 20 menit setelah kunci kontak OFF.


Banyak modul memilki timer internal yang akan mematikan modul dan masuk ke "sleep mode" atau "standby mode" untuk mengurangi konsumsi arus listrik baterai saat kunci kontak OFF.

Sebagai patokan konsumsi arus listrik saat kunci kontak OFF pada mobil keluaran terkini biasanya berada di bawah 50 miliamp satu jam setelah dimatikan, angka ini hanya perkiraan rata-rata saja, untuk angka pastinya selalu lihat petunjuk pada service manual pabrikan jika ada (kebanyakan pabrikan tidak mempublikasikan spesifikasi tersebut).

Selalu ingat bahwa membuka pintu mobil atau bagasi akan mengaktifkan beberapa modul dari sleep mode dan butuh waktu kembali untuk masuk ke sleep mode. Jadi jika menggunakan baterai alkaline 9V sebagai backup battery saat melepas baterai mobil maka pastikan seluruh pintu dalam keadaan tertutup dan bekerjalah secepat mungkin jangan sampai baterai alkaline 9V tersebut keburu habis.
Teknisi profesional biasanya menggunakan sumber tenaga backup battery 12V yang dapay menyuplai arus listrik dengan stabil selama dibutuhkan.


Bagaimana Cara Memasang Baterai Mobil Yang Benar..?

Pada beberapa kendaraan terbaru yang menggunakan baterai AGM dan dipasang di ruang penumpang atau bagasi tidak diperkenankan diganti dengan baterai biasa yang menggunakan cairan asam sulfat. Gantilah baterai AGM dengan baterai AGM juga.

Gunakan battery saver 12 V power supply atau battery charger untuk menhjaga tegangfan listrik pada sistem kelistrikan kendaraan saat baterai dilepaskan. Hal ini untuk mencegah timbulnya berbagai masalah seperti yang dibahas diatas .

Jika melakukan penggantian baterai, baru atau bekas maka pastikan baterai yang akan dipasang dalam keadaan penuh sebelum dipasang ke mobil. Hal ini untuk memastikan supali tegangan yang cukup keseluruh modul saat mobil distart dan akan mengurangi beban pada sistem pengisian. Baterai yang lemah dapat mempengaruhi kinerja komponen elektronik seperti PCM, anti theft system, ignition system, fuel injector dan fuel pump.


Hubungkan KABEL POSITIF (+) yang berwarna merah terlebih dahulu, baru kemudian KABEL NEGATIF(-) ysng berwarna hitam. Pastikan keduanya terpasang dengan baik dan kencang serta tidak ada kotoran. Jika terdapat korosi pada terminal baterai bersihkanlah terlebih dahulu.

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi DTC P0141 O2 Sensor Heater Circuit Malfunction Bank 1 Sensor 2

Cara mengatasi DTC P0123 - Throttle Position Sensor/Switch 'A' Circuit High Input

Cara Mengatasi DTC P0134 - O2 Sensor Circuit No Activity Detected Sensor 1 Bank 1