Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin - Hallo semua Bengkel Karya Prima Motor, Pada Postingan kali ini yang berjudul Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin, telah kami persiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, ini dapat anda pahami. dan bermanfaat, selamat membaca.

Judul : Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin
link : Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Baca juga


Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Hal yang harus diketahui tentang oli mesin

Banyak mitos tentang  oli mesin yang salah yang sudah terlanjur dipercaya banyak kalangan sebagai fakta, hal ini disebabkan oleh pemahaman yang salah terhadap informasi produk tentang oli mesin. 


Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin





Perkembangan teknologi mesin sudah sangat berkembang pesat apayang dahulu cocok  diterapkan  pada mesin-mesin jaman dahulu belum tentu dapat diterapkan pada  mesin-mesin modern.

Berikut beberapa fakta dan mitos tentang oli mesin

Mitos 1

Tidak diperkenankan menggunakan Oli mineral yang mempunyai kandungan Parafin. Parafin sama dengan lilin.

Banyak orang menganggap parafin atau lilin yang terkandung di dalam oli akan akan membentuk lapisan pada komponen-komponen mesin dan menciptakan lumpur.


Fakta

Parafin merupakan salah satu kandungan pada minyak mentah yang digunakan sebagai bahan  membuat oli mesin. 


Banyak oli mesin kualitas tinggi menggunakan bahan ini sebagai bahan dasarnya. 


Parafin atau lilin di dalam minyak mentah dipisahkan selama proses penyulingan minyak mentah dan merupakan salah satu produk premium yang dijual oleh perusahaan minyak.  


Oli mesin yang mengental menjadi seperti lumpur di dalam mesin bukan disebabkan oleh adanya kandungan lilin di dalam oli mesin.


Faktor utama penyebab pengentalan oli adalah karena oli mesin terkontaminasi oleh carbon akibat proses pembakaran di dalam mesin.


Sifat dasar oli mengandung deterjen yang akan menyerap kotoran dari ruang mesin dan apabila oli mesin dipakai dalam waktu yang terlalu lama maka oli mesin menjadi jenuh dan akan mengental seperti lumpur.


Mitos No 2

Memasukkan oli ATF kedalam mesin beberapa saat sebelum mengganti oli mesin akan membersihkan mesin, alasannya adalah kandungan deterjen di dalam ATF akan membersihkan endapan lumpur di dalam mesin.

Fakta

Oli ATF tidak mengandung bahan kimia deterjen seperti halnya yang terdapat pada oli mesin yang memang dirancang dapat bertahan pada kondisi ruang bakar yang kotor. 

Oli  ATF tidak akan mampu merontokkan endapan lumpur yang menempel di dalam mesin, justru ditakutkan jika endapan lumpur terlepas dapat menyumbat saluran-saluran oli yang terdapat di filter oli dan pompa oli yang akan mengakibatkan kerusakan parah pada mesin.


Mitos No 3

Penggunaan oli sintetis meyebabkan oli mudah mengental dan menjadi endapan lumpur.

Fakta

Endapan lumpur tidak disebabkan oleh penggunaan oli sintetis, namun lebih pada oli yang sudah terlalu jenuh akibat pemakain yang terlalu lama. 

Timbulnya endapan lumpur dapat dicegah dengan menggunakan oli mesin yang sesuai dengan anjuran dari  pabrikan dan penggantian oli pada waktu yang telah ditentukan serta memastikan  saluran  ventilasi crankcase (PCV) berfungsi dengan baik.


Mitos No 4

Sistem pelumasan mobil harus dikuras jika mengganti oli mineral ke oli sintetis atau sebaliknya.

Fakta

Oli mineral dan oli sintetis dapat ditukarkan.  
Bahkan ada beberapa oli yang menggunakan campuran oli mineral dan oli sintetis. 

Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menguras seluruh sistem pelumasan saat berganti jenis oli.


Mitos No 5

Oli sintetis akan mengakibatkan kebocoran jika digunakan pada mesin-mesin tua.

OLI SINTETIS TERLALU ENCER  dan mempunyai molekul lebih kecil dibandingkan oli mineral sehingga dapat melewati celah-celah seal.

Fakta

Penyebab kebocoran oli pada mesin-mesin tua adalah karena seal yang sudah mengeras. 

Memang kebocoran sering terlihat saat melakukan penggantian oli, namun sebenarnya kebocoran tersebut diakibatkan oleh kandungan deterjen yang terdapat pada oli yang baru  ( baik oli mineral ataupun oli sintetis) melarutkan kerak -kerak karbon yang menutupi celah seal dan mencegah kebocoran. 




Oli mineral SAE 5w-30 mempunyai karakteristik mengalir sama dengan oli sintetis SAE 5w-30.

Viskositas oli adalah tingkat kekentalan oli yang menentukan  kemampuan mengalir oli. 


Baca Juga : TIPS PERAWATAN MOBIL

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi DTC P0141 O2 Sensor Heater Circuit Malfunction Bank 1 Sensor 2

Cara Mengatasi DTC P0134 - O2 Sensor Circuit No Activity Detected Sensor 1 Bank 1

Cara mengatasi DTC P0123 - Throttle Position Sensor/Switch 'A' Circuit High Input